Pertanianku — Sektor pertanian telah menunjukkan ketangguhannya menghadapi pandemi COVID-19. Ketika puncak pandemi yang terjadi di 2020, PDB sektor pertanian tercatat yang paling tinggi dibanding kontribusi sektor lain. Namun, bidang pertanian sangat sensitif dengan kondisi alam sehingga kondisi perubahan iklim dapat menimbulkan dampak yang signifikan. Pertemuan negara D-8 yang diselenggarakan secara virtual pun mengangkat tema tersebut.
“Saya memandang pemilihan tema pengembangan Climate Smart Agriculture (CSA) sangat tepat sebagai isu prioritas bagi negara D-8 di tengah situasi pertanian global yang menghadapi tekanan akibat perubahan iklim,” ujar Mentan Syahrul seperti dilansir dari laman pertanian.go.id.
Negara D-8 atau Developing Eight merupakan kelompok delapan negara berkembang dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Kelompok ini dibentuk dengan tujuan menghimpun kekuatan negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Kini, negara D-8 telah berkembang menjadi kelompok negara yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dari negara yang menjadi anggotanya.
Peningkatan kesejahteraan tersebut dilakukan melalui pembangunan ekonomi dan sosial. Kelompok ini sudah tidak bersifat eksklusif keagamaan. Anggota negara D-8 adalah Bangladesh, Mesir, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, Turki, dan Indonesia.
Syahrul mencatat setidaknya ada empat inovasi dalam CSA, yaitu pengelolaan dan pemanfaatan air secara lebih efisien dan berkelanjutan, perbaikan dalam pengelolaan hara dan pupuk, penerapan biofortifikasi pada tanaman pangan utama nasional, serta penerapan inovasi dan teknologi untuk menekan kehilangan hasil dan limbah pangan/Food Loss and Waste (FLW).
“Beberapa inovasi yang telah kami terapkan di antaranya adalah mendorong implementasi Good Handling Practices (GHP), perbaikan kualitas ruang penyimpanan hasil panen, dan penerapan teknik pemanenan yang lebih baik melalui perbaikan desain mesin panen serta memberikan pelatihan bagi operator di bimbingan teknis bagi petani,” terang Syahrul.
Mentan memastikan Indonesia berkomitmen untuk berbagi pengalaman dengan seluruh anggota D-8.
“Saya berharap melalui forum kerja sama ini kita dapat memperkuat sinergitas dalam mendorong adopsi inovasi dan teknologi CSA untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara luas khususnya di negara-negara anggota D-8 dan dunia internasional pada umumnya,” pungkas Mentan.