Inovasi Mesin Panen Padi Indo Combine Harvester

Pertanianku — Tenaga kerja menjadi salah satu dari ribuan permasalahan yang dialami oleh petani di Indonesia. Jumlah tenaga kerja yang terbatas menjadi hambatan bagi sebagian petani di beberapa daerah untuk ekspansi usaha menjadi skala yang lebih luas lagi. Kini, hadir mesin panen padi Indo Combine Harvester yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan).

mesin panen padi
foto: http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/

Dilansir dari mekanisasi.litbang.pertanian.go.id, mesin panen padi Indo Combine Harvester diharapkan mampu mendukung program swasembada beras nasional. Mesin ini memiliki banyak fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh petani, mulai dari potong, angkut, rontok, pembersihan, sortasi, hingga pengantongan hasil panen. Mesin dapat bekerja secara terkontrol.

Proses panen yang terkontrol dapat menyebabkan susut hasil panen menjadi berkurang banyak menjadi 1,87 persen. Besaran susut hasil panen tersebut lebih rendah dari metode panen gropyokan yang masih digunakan oleh petani, yaitu sekitar 10 persen. Tingkat kebersihan yang dihasilkan dari mesin ini mencapai 99,5 persen.

Mesin panen tersebut cukup dioperasikan oleh satu orang operator dan dua pekerja yang bertugas membantu mengoperasikan mesin. Mesin dapat bekerja selama 4—6 jam per hektare. Penggunaan mesin ini bisa menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 HOK/ha. HOK atau hari orang kerja merupakan satuan yang digunakan untuk menghitung tenaga kerja. Biasanya, HOK berjumlah 8 jam per hari dan sudah dihitung dengan jam istirahat.

Gaya tekanan mesin panen padi ke permukaan tanah sebesar 0,13 kg/cm2. Semakin kecil tekanan mesin ke permukaan tanah, akan semakin kecil peluang mesin terperosok ke dalam tanah. Kondisi ini wajib dipertimbangkan karena kondisi sawah di Indonesia memiliki sistem drainase yang kurang bagus sehingga struktur tanahnya menjadi lebih lembek.

Mesin panen ini sangat cocok digunakan untuk panen di petak sawah yang sempit karena lebar kerja mesin hanya sekitar 1,2 meter.

Namun, penggunaan mesin panen padi besutan BBP Mektan harus memerhatikan kondisi ekonomi dan budaya petani setempat. Jangan sampai mesin ini malah menghilangkan jumlah tenaga kerja. Kehadiran mesin ini diharapkan bisa menjadi peluang usaha baru bagi para penyewa jasa sewa mesin di pedesaan.