Inspirasi Resep Rumahan, Cara Membuat Asinan Sawi

Pertanianku Asinan sawi merupakan cara untuk mengawetkan sayuran sawi agar tahan lama dan tidak mudah busuk. Pada dasarnya proses pengasinan dilakukan dengan menambahkan larutan garam yang berfungsi untuk menarik air dan zat gizi dari sayuran. Zat gizi tersebut digunakan untuk pertumbuhan bakteri asam laktak yang berada di permukaan sayuran.

asinan sawi
foto: pertanianku

Selain sawi, sayuran yang bisa diasinkan adalah kubis, kembang kol, bawang merah, dan tomat. Perubahan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang mengubah nutrisi dalam sayuran seperti zat gula menjadi asam, alkohol, dan karbondioksida. Proses fermentasi tersebut menyebabkan perubahan rasa, aroma, tekstur, dan warna pada sayur.

Seluruh perubahan yang terjadi memang sudah direncanakan dalam rangka memberikan kekhasan tersendiri pada sayuran untuk dinikmati menjadi bentuk hidangan lain. Proses fermentasi tersebut juga menyebabkan naiknya beberapa kandungan zat gizi seperti vitamin B2, B12, dan A. Kenaikan vitamin tersebut disebabkan oleh proses sintesis yang dilakukan oleh mikroorganisme yang terdapat di dalam sayuran.

Selain mendapatkan rasa yang khas serta bertambahnya beberapa kandungan gizi dalam sayur, proses pengasinan atau fermentasi juga dapat membuat sayur bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.

Proses pengasinan umumnya dilakukan pada sawi. Sawi yang digunakan untuk menjadi asinan harus berkualitas baik. Sebelum diolah, sawi harus dicuci hingga bersih setiap lembarnya sembari memisahkan lembaran-lembaran sawi. Setelah terpisah dan bersih, daun-daun sawi ditiriskan dalam wadah berlubang hingga kering.

Sebelum diasinkan sawi harus dilayukan dengan dijemur di bawah sinar matahari selama 2 jam. Sawi yang sudah layu dimasukkan ke wadah. Sawi juga harus diremas secara perlahan-lahan dengan garam kasar. Peremasan dengan garam kasar harus dilakukan secara merata ke seluruh daun sawi.

Setelah itu, setiap lembaran sawi digulung lalu diikat dengan tali. Selanjutnya, remas gulungan sawi hingga airnya keluar.

Siapkan larutan perendaman berupa campuran dari garam 2,5 persen, gula pasir 1—3 persen, dan air 100 cc. Setelah itu, masukkan gulungan sawi untuk direndam di dalam larutan tersebut dalam wadah tertutup. Selanjutnya, simpan rendaman sawi dalam suhu kamar yang bersih dan kering.

Proses fermentasi tersebut akan berlangsung selama 2—3 hari. Sawi hasil fermentasi tersebut akan bertahan selama 7 hari.