Intensitas Cahaya Yang Pas Untuk Pertumbuhan Gaharu

Pertanianku – ntensitas cahaya matahari merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Dengan adanya bantuan cahaya matahari, proses fotosintesis dapat berlangsung pada daun tanaman. Laju fotosintesis akan berkurang jika cahaya suram atau langit sedang mendung.

kebun gaharu

Adapun laju fotosintesis berhubungan dengan ketersediaan bahan mentah, yaitu air, karbondioksida, serta energi yang tersedia dalam bentuk panas dan cahaya. Dalam kegiatan fotosintesis, klorofil hanya dapat menggunakan sebagian dari energi cahaya secara efisien saat cuaca cerah. Namun demikian, tidak semua tanaman mempunyai respon terhadap intensitas cahaya yang tinggi. Beberapa tanaman hanya memerlukan sepersepuluh dari cahaya matahari penuh.

Berdasarkan kebutuhan tanaman akan cahaya inilah, tanaman digolongan menjadi tanaman yang membutuhkan cahaya penuh (tanaman terbuka) dan tanaman naungan (tanaman yang membutuhkan naungan/pelindung karena membutuhkan sedikit cahaya).

Tanaman gaharu termasuk golongan semitoleran terhadap cahaya matahari langsung. Oleh karena itu, gaharu membutuhkan intensitas sinar matahari yang tidak terlalu tinggi dan membutuhkan naungan bagi pertumbuhannya. Kebutuhan intensitas cahaya matahari pada pembibitan tanaman gaharu berbeda dengan tanaman gaharu dewasa. Tanaman gaharu yang berupa bibit sampai berumur 2—3 tahun yang ditanam di lahan membutuhkan naungan sekitar 60 70% atau kebutuhan intensitas cahaya mataharinya sekitar 40%. Bibit gaharu dan tanaman muda tidak tahan terhadap intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi. Adapun tanaman gaharu yang telah ditanam di lahan dengan umur lebih dari tiga tahun membutuhkan naungan 50%. Artinya,  kebutuhan intensitas cahaya matahari juga sekitar 50%.

Saat pembibitan, tanaman harus diletakkan di bawah naungan atau paranet karena tanaman belum cukup kuat terhadap intensitas cahaya matahari penuh. Tanaman yang berumur lebih dari satu tahun dan sudah kuat dipindah ke lahan pun harus ditanam di antara pohon naungan, seperti cokelat, aren, dadap, karet, pepaya, cengkeh, dan kopi. Meskipun telah lebih kuat menerima intensitas cahaya matahari dan lebih banyak membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, gaharu sebagai tipe tanaman semitoleran tetap tidak kuat menerima cahaya matahari penuh. Namun demikian, naungan sangat rapat dapat menekan pertumbuhan gaharu. Sebaliknya, naungan kurang rapat, kualitas hidup tanaman gaharu menjadi lebih rendah.

Penggunaan naungan dalam budi daya tanaman gaharu memberikan iklim mikro untuk meningkatkan kelembapan udara, mengurangi intensitas penyinaran matahari, temperatur udara, dan temperatur tanah, terutama musim kemarau. Tanaman gaharu yang ditanam di bawah nauangan yang terlalu rapat akan kekurangan cahaya matahari. Akibatnya, tanaman mengalami etiolasi atau tumbuh kurus dan terlalu tinggi karena mencari sinar. Adapun pohon gaharu yang tumbuh di bawah pohon naungan yang tidak terlalu rapat mengakibatkan daunnya lebih subur, berbatang lurus, dan vigor lebih baik.

 

Sumber: Buku Panduan Lengkap Gaharu