Pertanianku — Kebutuhan kayu komersial semakin meningkat beriringan dengan meningkatkan populasi manusia. Dahulu, kebutuhan kayu komersial bisa didapatkan dengan mudah dari hutan yang masih sangat lebat. Kini, keberadaan pohon kayu semakin sulit untuk ditemui. Keadaan tersebut membuat pemerintah mulai mengeluarkan aturan. Salah satunya, ekspor kayu harus bersertifikat hasil budidaya, bukan merupakan hasil panen dari alam.

Salah satu solusi terbaik adalah dengan menanam kayu komersial, selain berguna untuk mengembalikan keseimbangan alam dengan mereboisasi tanaman, pohon kayu juga dapat dijual beberapa puluh tahun kemudian sehingga dapat dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan, mengingat kebutuhan kayu tidak pernah ada matinya.
Namun, bukan berarti pohon kayu bisa ditanam berdempetan dalam satu wilayah agar pohon yang tumbuh sangat banyak. Penanaman pohon juga harus menggunakan jarak yang sesuai dengan standar. Tanaman yang ditanam terlalu banyak dalam satu lahan akan menyebabkan pohon tumbuh tidak optimal karena terjadinya persaingan antarpohon, persaingan memperebutkan lahan tumbuh dan unsur hara dalam tanah.
Jarak ideal untuk menanam pohon kayu adalah 2 m × 2 m untuk populasi 2.500 pohon/hektare. Namun, itu hanya untuk jarak tanam berdasarkan standar. Umumnya, jarak tanam harus mengikuti jenis tanaman yang digunakan.
Tanaman kayu mulai menghasilkan uang paling cepat pada tahun ke-3 hingga ke-4 pascatanam. Hasil yang didapatkan berasal dari penjarangan yang dilakukan dengan memotong beberapa ranting agar pohon dapat tumbuh lebih optimal. Namun, hasil yang didapatkan dari penjarangan tidak begitu menguntungkan karena ukuran kayu masih kecil.
Jika dihitung-hitung, perputaran modal memang lebih cepat tanaman sayur yang dapat dipanen dalam kurun waktu satu tahun. Bahkan, dapat dipanen hingga berkali-kali. Agar keuntungan makin berlipat ganda, Anda dapat melakukan pola tanam tumpang sari, yaitu menanam pohon bersamaan dengan tanaman pertanian lainnya yang dapat menghasilkan panen lebih cepat.
Tanaman yang digunakan biasanya berupa sayuran semusim, sayuran buah, dan tanaman rimpang. Namun, Anda harus memilih jenis tanaman yang tepat untuk ditumpangsari di bawah naungan pohon kayu. Pasalnya, ada sebagian tanaman yang harus mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi, seperti anggur.
Dari pola tumpangsari Anda akan mendapatkan keuntungan dari tanaman semusim yang ditanam di antara pohon kayu. Sementara, pohon kayu dapat menjadi investasi yang menjanjikan untuk beberapa puluh tahun ke depan.