Pertanianku – Pada umumnya, usaha ternak itik petelur merupakan usaha utama, di samping usaha itik potong atau itik pedaging. Hingga saat ini peluang usaha itik petelur masih sangat besar, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, mengingat di Indonesia ketersediaan berbagai aneka sumber bahan pakan dan keanekaragaman genetik itik lokal cukup banyak. Indonesia sebagai negara agraris sangat banyak tersedia bahan pakan dengan harga yang relatif murah, seperti hasil sampingan produk pertanian, demikian juga potensi bahan pakan yang berasal dari usaha lain, contohnya dedak, bungkil kedelai, pollard, kepala udang, tepung ikan, dan keong air. Dengan penguasaan teknologi di bidang pakan, pembibitan, budi daya, pascapanen, dan pemasaran akan semakin mendorong pekembangan usaha itik petelur di masa yang akan datang.
Permintaan telur itik segar maupun olahan semakin meningkat, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor. Negara pengekspor produk itik saat ini di Asia adalah Taiwan, Cina, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Sementara negara tujuan ekspor adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. Untuk pasar dalam negeri, juga masih terbuka lebar terutama untuk lauk (nasi goreng, soto, dan rawon), bahan pembuat roti, martabak, dan untuk produk olahan lainnya. Hal ini terbukti dengan terserapnya seluruh telur itik yang diproduksi tanpa ada perubahan harga yang signifikan.