Jaga Otak dengan Sarang Burung Walet

Pertanianku — Tahukah Anda, sarang burung walet kaya akan kandungan asam sialat yang mampu menjaga dan meningkatkan kecerdasan otak. Kandungan asam sialat pada sarang walet Indonesia mencapai 11,6%, lebih banyak dibanding kandungan sialat pada ASI kolostrum yang hanya 0,06%.

sarang burung walet
Foto: Shutterstock

Jika dikonversi, kandungan asam sialat pada sarang walet 186 kali lipat dibandingkan dengan asam sialat pada ASI kolostrum. Artinya, jika satu keping sarang burung walet berbobot 10 gram, itu setara dengan 1.860 gram atau 1,86 liter ASI kolostrum.

Mengutip Majalah Trubus, peneliti dari Charles Sturt University, Bing Wang mengatakan, asam sialat merupakan turunan asam N-asetilneuraminat. Dalam tubuh manusia, konsentrasi tertinggi asam sialat ditemukan di otak yang merupakan bagian integral dari struktur gangliosida di sinaptogenesis dan transmisi saraf.

Asam sialat ditemukan pada sistem saraf semua hewan vertebrata. Namun, konsentrasi asam sialat pada membran sel otak manusia 20 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan membran lainnya. Asam sialat berperan membangun gangliosida membran sel otak manusia.

Perkembangan otak dimulai setelah janin berumur 8 minggu hingga 2 tahun. Oleh karena itu, seorang ibu disarankan mengonsumsi sarang walet sejak usia kehamilan 2 bulan hingga bayi berumur 2 tahun.

Bayi yang baru lahir memiliki sel otak yang belum terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, gangliosida berperan membantu sel otak untuk cepat terhubung sehingga berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan pembentukan memori jangka panjang.