Jaliteng, Sapi Lokal yang Cepat Besar

Pertanianku Sapi jaliteng merupakan sapi lokal unggulan yang berasal dari induk jantan banteng jawa yang didatangkan dari Taman Nasional Baluran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Adapun induk betinanya adalah sapi bali. Jaliteng merupakan singkatan dari Jawa Timur, Bali, dan banteng.

Sapi jaliteng
foto: Trubus

Sapi lokal ini memiliki bobot besar dan merupakan turunan dari banteng jawa yang digunakan sebagai indukan jantan. Keunggulan lain dari banteng adalah adaptif dan dagingnya minim lemak lantaran banteng hidup di habitat tropis sehingga sudah beradaptasi turun-temurun.

Ketahanan tubuh banteng juga lebih kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit seperti caplak. Selain itu, kemampuan pencernaan banteng lebih tinggi karena keragaman bakteri pengurai di lambung rumennya tergolong tinggi.

Sementara itu, sapi bali yang digunakan sebagai indukan betina memiliki kekurangan karena mengalami inses alias perkawinan sedarah antara anakan dan induknya sendiri. Hal tersebut membuat kualitas sapi bali menurun, mulai dari bobot hingga kecepatan pertumbuhan. Untuk itu, sapi bali perlu dikawin silang dengan indukan yang masih sejenis tetapi performanya baik.

Sapi bali sebenarnya merupakan banteng yang mengalami domestikasi. Proses tersebut membuat sifat liar banteng berkurang sehingga cocok untuk diternakkan. Pada dasarnya rasa daging sapi bali sesuai dengan selera orang-orang di Jawa Barat dan Jakarta. Pasalnya, daging sapi bali seperti ada rasa manis.

Proses perkawinan banteng dengan sapi bali berlangsung di Taman Safari Indonesia 2, proses terjadi secara alami dan berjalan lancar. Hasil perkawinan tersebut menghasilkan anakan sapi jaliteng berbobot 8–9 kg, ukurannya lebih besar dibanding sapi bali. Dalam waktu 6 bulan, bobot anakan jaliteng sudah lebih dari 100 kg.

Setiap pagi jaliteng mendapatkan pakan berupa pelet dan rumput. Pukul 09:00–15:00 sapi dilepas di hamparan rumput, kecuali sapi yang sedang dalam proses pengawinan.

Pakan utama sapi jaliteng tetap rumput, tetapi terkadang sapi diberikan wortel, kacang panjang, ubi, dan mineral blok yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kalsium sapi.

Proses perkawinan sapi bali dan banteng merupakan kerja sama antara Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, dan Taman Safari 2.