Pertanianku — Berbagai jenis hama dan penyakit bisa menyerang tanaman jeruk. Tak terkecuali dengan kutu sisik. Kutu sisik adalah hama utama pada tanaman jeruk. Dari banyaknya pengendalian yang mungkin dilakukan, salah satu yang sedang banyak digunakan adalah menggunakan jamur merah untuk mengendalikan kutu sisik.
Kutu sisik biasanya dialami tanaman jeruk. Semakin kronis, gejala yang ditunjukkan akan semakin terlihat. Pada bagian tanaman, ranting dan cabang akan mengering. Selain itu, terlihat adanya retakan-retakan pada kulit kayu pohon jeruk.
Bagian-bagian tanaman jeruk yang menjadi objek penyerangan kutu sisik adalah daun, ranting, dan buah. Hama yang juga dijuluki kutu perisai ini menyukai tempat-tempat yang terlindung. Misalnya di bagian bawah permukaan daun dan di sepanjang tulang daun.
Ciri daun yang sudah terserang kutu sisik adalah daun akan berubah warna menjadi kuning. Selain itu, akan terlihat bercak-bercak klorotis pada daun. Seringkali, daun menjadi lebih cepat layu dan mudah gugur.
Serangan kutu sisik di sekitar batang akan mengakibatkan buah gugur. Jika serangan terjadi pada buah, kualitas buah jeruk pun akan menurun. Buah akan tampak kotor dan bila dibersihkan akan meninggalkan bercak hijau atau kuning pada kulit buah.
Di beberapa wilayah Indonesia, kutu sisik ini mengakibatkan tanaman jeruk meranggas. Akibatnya, jeruk menjadi kering dan terjadi kematian ranting hingga kematian tanaman. Daerah tersebut antara lain Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Di alam, kutu sisik yang memiliki nama ilmiah Lepidosaphes beckii ini sebenarnya memiliki predator alami. Jamur merah Aschersonia sp. bisa digunakan untuk mengendalikan hama yang merugikan tersebut.
Jamur merah adalah jamur entomopatogen. Jamur ini secara alami bisa menginfeksi kutu sisik dengan cara selalu berada di atas badan kutu sisik. Jadi, cara yang dilakukan oleh jamur ini bukanlah menjadi parasit bagi kutu tersebut.
Keunggulan lain dari jamur merah adalah jamur ini hanya menyerang famili kutu sisik, yakni Diaspididae, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Kesalahpahaman sering kali terjadi ketika petani mendapati keberadaan jamur merah ini. Karena kutu sisik tidak terlihat, jamur merah dianggap menginfeksi tanaman jeruk yang sedang dibudidayakan. Padahal, jamur inilah yang justru mencegah tanaman jeruk rusak.