Pertanianku — Pernahkah Anda melihat atau mendapati tanaman padi yang Anda tanam mengalami pecah bulir sehingga bulir-bulir padi diselimuti jamur menyerupai popcorn berwarna kuning? Jika situasi tersebut pernah Anda alami, berarti padi tengah terserang jamur Ustilaginoidea Virens atau biasa disebut dengan jamur ustilago.
Jamur ustilago pada padi biasanya dipicu karena tanaman padi terlalu banyak mendapat pupuk nitrogen (urea) sehingga membuat bulir-bulir padi meletus dan berjamur yang tampak seperti oncom. Penyakit jamur ustilago juga bisa terjadi karena tanaman padi terlalu lembap sehingga dengan cepat memicu jamur ini berkembang biak.
Nah, agar tanaman padi terhindar dari penyakit ini, sebaiknya para petani tidak menggunakan pupuk urea secara berlebihan. Sebab, selain bisa memicu tumbuhnya jamur ustilago, penggunaan pupuk urea secara berlebihan juga dapat mengakibatkan batang-batang padi mudah roboh/rebah.
Selain itu, mengatur jarak tanam padi juga diperlukan agar tanaman padi mendapat sinar matahari yang cukup sehingga tidak terjadi kelembapan pada tanaman. Dengan begitu, jamur ustilago pun tidak bisa berkembang biak dan merusa padi.
Jika ditemukan tanaman padi yang terserang jamur ustilago sebaiknya petani membuang bulir padi yang terserang jamur ustilago agar tidak menyebar ke bulir-bulir padi yang lain. Namun, jika terlalu banyak bulir padi yang terserang sebaiknya gunakan fungisida agar jamur ustilago tidak bisa bereproduksi lagi.
Namun jangan khawatir, ada beberapa fungisida yang mampu mengantisipasi serangan jamur ustilago di antaranya delsene, topsin, daconil, dan lain-lain.
Walau demikian, beberapa kasus penyakit jamur pada padi seperti jamur ustilago ini dianggap sebagai pembawa berkah. Terlepas dari benar atau tidaknya, dengan adanya jamur ini biasanya menandakan bahwa tanaman padi yang Anda tanam akan mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan secara hasil (tonasenya).