Jangan Sembarangan Menyimpan Benih Tomat

Pertanianku Benih tomat yang tidak langsung digunakan bisa disimpan terlebih dahulu di dalam wadah yang kedap udara. Namun, Anda harus tahu penyimpanan dapat membuat kualitas benih berkurang sehingga harus dilakukan dengan benar.

 benih tomat
foto: pertanianku

Benih yang akan disimpan sudah harus dalam keadaan kering. Untuk mengetahui tingkat kekeringan benih, coba gigit benih dan lihat apakah ada bekas gigitan atau tidak. Bila ada bekas gigitan, benih belum benar-benar kering sehingga memerlukan proses pengeringan yang lebih lama agar aman untuk disimpan.

Selama penyimpanan benih, Anda harus memerhatikan suhu udara dan tingkat kelembapan karena kedua hal tersebut bisa membuat benih membusuk dengan cepat. Selain kedua jenis tersebut, ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas benih.

Berikut ini hal-hal yang harus Anda perhatikan saat menyimpan benih tomat.

  • Udara dapat mengurangi umur hidup benih.
  • Tingkat kelembapan dapat membuat benih lebih mudah membusuk.
  • Panas dapat mengurangi jumlah benih yang bisa tumbuh ketika ditanam.
  • Binatang dan serangga bisa merusak atau memakan benih.
  • Jika di dalam wadah benih terdapat telur serangga, serangga yang menetas dari telur tersebut bisa memakan benih-benih tersebut.
  • Cahaya atau sinar bisa menurunkan kualitas benih.

Untuk mencegah seluruh masalah tersebut, Anda perlu memastikan benih-benih tersebut benar-benar kering dan bersih. Setelah itu, simpan benih pada wadah yang kedap udara. Untuk mengatasi masalah kelembapan, Anda bisa menambahkan abu kayu bakar yang sudah dingin di bawah wadah tersebut atau menggunakan bubuk susu atau biji-bijian lain yang sudah sangat kering. Perlakuan ini berguna untuk menyerap kelembapan yang berlebih pada benih.

Anda bisa menggunakan wadah apa saja untuk menyimpan benih. Wadah tersebut dapat terbuat dari bahan bambu yang sudah diawetkan dengan getah pepohonan, minyak kelapa, atau lilin, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Atau, jika ingin lebih mudah, Anda bisa mengandalkan kaleng tipis, botol plastik, atau gelas yang sudah memiliki penutup.

Jika menggunakan botol plastik bekas, sebaiknya perhatikan sinar matahari yang bisa masuk ke wadah. Benih yang sudah disimpan di dalam wadah tertutup rapat harus ditempatkan di ruang yang sejuk, kering, dan gelap. Lakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan kondisi benih.