Pertanianku — Ikan lepu memiliki warna cantik dan bentuk yang unik. Meski demikian, ikan hias laut ini ternyata mempunyai bisa yang dapat menyebabkan kematian. Saking mematikannya, penyelam pun berusaha untuk menghindari ikan tersebut karena takut tersentuh duri yang terletak di siripnya.
Ikan ini akrab disebut ikan lapu-lapu atau ikan lepu ayam (Pterois volitans). Ia berasal dari perairan tropis Samudera Hindia dan Pasifik. Ikan lepu dikenal dengan beberapa penamaan antara lain Turkey Fish, Dragon Fish, Scorpion Fish, Lionfish, Lionfish Scorpion, Ornate Butterfly-cod, Firefish, Red Lionfish, Volitan Lion, dan Zebrafish. Usia ikan ini bisa mencapai 15—16 tahun.
Ikan lepu hidup di daerah terumbu karang dengan kedalaman laut 20—50 meter. Ia merupakan predator yang memakan crustacea, cephalopoda, dan ikan-ikan kecil yang hidup di karang menggunakan strategi menyamar kemudian menyergap mangsanya. Mulut ikan lepu sudah terbiasa untuk menghisap calon makanannya dengan kecepatan yang hampir tidak terlihat, yaitu 15 ms (milisekon).
Ikan lepu memiliki fisik yang unik, yakni memiliki kepala berduri yang besar, duri berbisa yang berada pada punggung dan siripnya, serta kantung bisa. Bentuk siripnya berduri membentuk seperti kipas. Panjang tubuhnya sekitar 10—40 cm. Selain itu, ikan lepu memiliki warna yang identik, yaitu bergaris merah, marun, cokelat, oranye, hitam, dan putih.
Ikan lepu cenderung tidak agresif, tetapi mereka memiliki tingkah laku sebagai pertahanan. Apabila mereka merasa terancam, mereka akan segera menegakkan sirip dorsalnya atau hanya bersembunyi dan diam.
Bisa yang ada pada ikan lepu merupakan racun heat-labile yang berarti racun ini akan rusak atau mengalami denaturasi bila terkena panas. Bila bisa sudah masuk ke tubuh manusia, gejala yang timbul adalah hipertensi, takikardia (kenaikan denyut jantung), dan mati rasa. Dalam waktu tiga jam setelah terkena bisa, dapat menyebabkan kelumpuhan dan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.
Jika terkena bisa ikan endemik ini, segera lakukan pertolongan pertama dengan merendam atau membilas bagian yang terkena dengan air hangat (sekitar 40—60° C) selama lebih kurang 30 menit. Bila masih terasa sakit, segera hubungi dokter terdekat untuk dilakukan penanganan.
Patil ikan yang mungkin masih tertinggal harus dicari dan dikeluarkan. Dianjurkan juga untuk diberikan suntikan tetanus (luka sepele juga bisa mengakibatkan tetanus). Bila luka meluas, bisa diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi kulit.