Jatim Percepat Penanaman Padi untuk Mengantisipasi Musim Kemarau Basah

Pertanianku — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan percepatan tanam padi menjelang musim kemarau basah yang akan dihadapi oleh Indonesia. Percepatan tersebut merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

percepat tanam padi
foto: pixabay

“Gerakan ini diawali di enam daerah penghasil beras terbanyak di Jatim, yaitu Jember, Ngawi, Nganjuk, Bojonegoro, dan Tuban. Nantinya kabupaten/kota yang lain mengikuti. Termasuk sudah ada tambahan Kabupaten Sumenep yang juga sudah menjalankan percepatan tanam padi,” tutur Hadi Sulistyo, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Hadi mengatakan musim kemarau yang akan dihadapi adalah musim kemarau basah. Oleh karena itu, pada Juli masih ada sisa hujan yang bisa ditampung sebagai persediaan untuk tanaman padi. Namun, musim kemarau basah juga dapat mendatangkan masalah berupa hama penyakit seperti wereng dan tikus.

Hadi mengimbau kepada setiap kabupaten/kota untuk waspada terhadap hama tersebut. Pihaknya kini sudah melakukan koordinasi untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.

“Kami sudah menyediakan obat untuk hama tersebut yang siap dikirim ke setiap kabupaten/kota. Jika sewaktu-waktu butuh obat, kami siap menyuplai. Daerah harus mengajukan terlebih dahulu, tapi kalau kabupaten/kota bisa menyelesaikan sendiri ya sudah,” tambah Hadi.

Hadi juga memaparkan terkait efek pandemi Covid-19 untuk sektor pertanian di Jatim, dampak tersebut memang terasa, tetapi tidak terlalu besar. Menurut Hadi, pertanian menjadi sektor yang paling aman dari dampak pandemi Covid-19.

“Untuk distribusi hasil pertanian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian, dan Perdagangan serta gugus tugas agar hasil pertanian bisa terjual dan tidak memberatkan petani. Kita juga sudah melakukan pemetaan ketersediaan stok pangan. Jangan sampai ada kendala karena Jatim ini andalan Indonesia. Produksi padi kita selalu surplus,” jelas Hadi.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menjelaskan Gerakan Percepatan Tanaman pada April—September 2020 akan dilaksanakan di 8 wilayah andalan, 9 wilayah utama, dan 16 wilayah pengembangan.

Kementerian Pertanian akan membantu dengan memberikan bantuan benih, alat mesin pertanian, asuransi pertanian, dan pendampingan agar upaya percepatan tanam berjalan sukses dan mampu memberikan hasil yang tinggi.