Pertanianku — Jelang Imlek berbagai jenis jeruk, baik lokal maupun impor banyak dijajakan di Pasar Glodok. Jeruk memang memiliki tempat tersendiri di perayaan Tahun Baru Cina.
Jeruk seringkali dianalogikan seperti emas yang memiliki arti kekayaan atau keberuntungan. Kata ‘jeruk’ dalam kosakata bahasa Kanton juga memiliki kemiripan bunyi dengan kata ‘sukses’.
Salah satu sentra jeruk menjelang Imlek ini adalah Pasar Glodok. Daerah ini memang sudah lama dikenal sebagai pusat penjualan ornamen khas Cina dan Imlek. Biasanya para penjual jeruk ini menempati Jalan Pancoran. Jeruk yang dijual pun beragam, mulai jeruk ponkam hingga jeruk bali, baik yang dijual kiloan maupun kemasan kardus dan satuan.
Kisaran harganya pun bervariasi. Jeruk santang dibanderol Rp45.000/kilo dan ponkam Taiwan berkisar Rp45.000—Rp50.000/kilo. Untuk pomelo dan bali, dijual satuan dengan harga mulai dari Rp75.000/buah hingga Rp300.000/buah.
“Jeruk yang paling diminati saat Imlek adalah Super Ponkam Taiwan,” tutur Rizal, seorang penjual jeruk seperti dikutip dari detikFood (24/01).
Rizal sudah berjualan buah lokal dan impor selama 30 tahun di kawasan Glodok. Khusus Imlek, ia menjual berbagai jenis jeruk.
“Karena peminatnya sangat banyak. H-3 atau H-2 sebelum Imlek, biasanya bisa meraup omset hingga 30 juta untuk satu tempat,” jelasnya.
Selain jeruk yang berlimpah, pasar ini juga menyediakan pernak-pernik keperluan Imlek.