Jenis Bayam Konsumsi yang Mudah Dibudidayakan

Pertanianku — Bayam merupakan tanaman semusim yang berasal dari Amerika tropis. Pada awal perkembangannya, sayuran ini dipromosikan sebagai bahan pangan yang kaya protein. Dahulu, bayam sering dikenalkan ke negara-negara yang sedang berkembang. Kini, bayam telah menjadi salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi oleh orang Indonesia karena mudah dibudidayakan. Terdapat dua jenis bayam yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat.

jenis bayam
foto: Pertanianku

Bayam petik

Ciri-ciri bayam petik adalah berdaun lebar, tumbuh tegak besar (hingga 2 m), daun mudanya dimasak (pecel, gado-gado, urap, atau digoreng setelah dibalur tepung), serta biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap).

Bayam cabut

Bayam cabut berukuran lebih kecil dibanding bayam petik. Jenis bayam ini ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok dibuat sup encer (sayur bayam dan sayur bobor), berasal dari jenis A. tricolor yang mempunyai batang kemerah-merahan atau hijau keputihan. Jenis bayam yang lainnya, yaitu A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok).

Bayam cabut dapat tumbuh kapan saja, baik pada waktu musim hujan maupun kemarau. Tanaman ini membutuhkan air cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar Oktober–November. Namun, bayam juga dapat ditanam pada awal musim kemarau, sekitar Maret–April, tetapi perlu dilakukan penyiraman secara rutin.

Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan tumbuh baik pada ketinggian 5–2.000 m dpl. Meskipun mampu tumbuh di daerah panas dan dingin, bayam akan lebih subur jika ditanam di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Kelembapan udara yang cocok untuk tanaman bayam adalah 40–60 persen.

Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur. Tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6–7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.

Anda bisa bertanam bayam di pot ataupun di polibag. Tanaman bayam berakar tunggang sehingga Anda membutuhkan pot yang berukuran cukup besar.

Bayam dapat dibudidayakan dari benih atau dari potongan batang sampai ke akar. Untuk jenis bayam cabut, penanamannya harus menggunakan biji. Sementara itu, untuk bayam petik bisa menggunakan setek sepanjang 7–10 cm dari batang ke akar.