Pertanianku — Tidak banyak yang tahu bila itik dan bebek adalah dua spesies yang berbeda. Padahal keduanya adalah jenis yang berbeda. Bebek yang banyak diternakkan pun terdiri atas beberapa macam. Jenis-jenis bebek ternak tersebut sebaiknya Anda kenali sebelum terjun ke usaha peternakan bebek, baik untuk memanfaatkan telur maupun dagingnya.

Bebek pedaging
Salah satu bebek pedaging yang paling terkenal adalah bebek peking. Pertumbuhan bebek peking terbilang cepat. Mulanya, jenis bebek ini dibudidayakan di Cina. Seiring berjalannya waktu, budidaya bebek peking mulai merambah ke seluruh dunia.
Indian runner
Bebek jenis indian runner berasal dari Belanda dan Belgia. Meskipun demikian, iklim di Indonesia sangat cocok untuk membudidayakan jenis bebek ini. Ciri utama bebek indian runner adalah warna tubuhnya yang kecokelatan dan berbadan ramping tegak seperti botol. Dalam satu musim, bebek indian runner mampu memproduksi telur hingga 150—250 butir.
Bebek Jawa
Jenis bebek ini asli dari Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Bebek jawa banyak diincar sebagai penghasil telur. Dalam setahun, bebek jawa mampu menghasilkan hingga 250—300 butir telur. Telur yang sudah menetas dan menjadi bebek dewasa dapat mulai kembali bertelur pada usia 5—6 bulan dan akan tetap produktif hingga umur 2 tahun.
Bebek Kalimantan
Ada dua jenis bebek kalimantan yang terkenal, yakni alabio dan bebek nunukan. Namun, bebek alabio lebih populer daripada bebek nunukan. Bebek kalimantan betina berwarna kuning keabuan. Di bagian ujung bulu sayap, dada, leher, dan kepala berwarna hitam. Sementara, bebek alabio jantan berwarna abu-abu kehitaman seluruh tubuhnya.
Penampakan bebek kalimantan lebih besar daripada bebek jawa. Dalam setahun, bebek ini dapat menghasilkan telur hingga 150—225 butir.
Bebek Bali
Terakhir, ada jenis bebek yang juga sering diternakkan di Indonesia adalah bebek bali. Bebek ini dianggap berasal dari Bali dan dulunya merupakan bebek liar. Bebek bali memiliki warna tubuh yang beragam. Dibanding jenis bebek lain, bebek bali hanya bisa bertelur dalam jumlah lebih sedikit, yakni 140—145 butir per tahun.