Pertanianku — Secara umum jahe memiliki tiga klon/jenis tanaman yang dibedakan berdasarkan aroma, warna, bentuk, dan besar rimpang. Jahe yang sering digunakan untuk bahan masakan bisa juga dijadikan ramuan herbal untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti sesak napas, rematik, menjaga daya tahan tubuh, dan masih banyak lagi. Berikut ini jenis jahe untuk membuat ramuan herbal.

Jahe besar
Jahe besar sering disebut dengan jahe gajah atau jahe badak. Rimpang jahe ini berwarna putih kekuningan. Selain itu, sesuai dengan namanya ukuran jahe ini lebih besar dan gemuk dengan bagian ruas rimpang yang menggembung dibanding jenis jahe lainnya. Jahe ini sering digunakan untuk sayuran, masakan, minuman, permen, dan rempah-rempah.
Jahe besar bisa dikonsumsi saat masih muda ataupun sudah tua. Jahe yang berukuran besar memiliki rasa kurang pedas serta aroma yang tidak tajam dibanding jenis jahe lainnya. Kandungan minyak atsiri pada jenis jahe ini berkisar 0,18—1,66 persen dari berat kering.
Jahe putih kecil
Jahe ini sering disebut dengan jahe emprit memiliki warna putih, berbentuk agak pipih, berserat lembut, dan aromanya kurang tajam dibanding jahe merah. Jahe emprit sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan jamu segar ataupun kering, bahan pembuat minuman, penyedap makanan, rempah-rempah, dan ramuan obat-obatan.
Jahe kecil bisa diekstrasi oleoresin untuk diambil minyak atsirinya sebanyak 1,5—3,5 persen dari berat keringnya. Kandungan minyak atsiri jahe emprit memang lebih banyak dibanding jahe gajah dengan kadar minyak atsiri sebanyak 1,7—3,8 persen dan kadar oleoresin sebanyak 2,39—8,87 persen.
Jahe merah
Jahe ini sering disebut dengan jahe sunti dan memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang sangat tajam sehingga sering dimanfaatkan dalam pembuatan minyak jahe dan bahan obat-obatan lainnya.
Jahe merah memiliki rimpang berwarna merah dan lebih kecil dibanding jahe putih kecil. Kandungan minyak atsiri jahe merah terbilang lebih besar daripada jenis jahe lainnya sekitar 2,58—3,9 persen dari berat kering. Kandungan air dalam jahe merah sangat banyak, yakni 82 persen. Jahe merah hanya bisa dinikmati saat sudah tua.