Jenis Jamur Konsumsi Berdasarkan Tempat Hidupnya

Pertanianku — Jamur kini menjadi komoditas yang sering dibudidayakan oleh masyarakat. Selain mudah, penyerapan hasil panen jamur juga cukup tinggi sehingga membuat masyarakat tertarik mencobanya. Berdasarkan tempat hidupnya, jenis jamur terbagi menjadi dua, yaitu jamur kayu dan jamur kompos.

jenis jamur
foto: pertanianku

Jamur kayu

Jenis jamur kayu merupakan jamur yang hidup di media kayu. Seperti jamur tiram dan jamur kuping. Jamur tiram dikenal sebagai oyster muhsroom. Bentuk tudung jamur ini seperti cangkang kerang atau dira, pada bagian tepi yang bergelombang.

Jamur tiram dapat berkembang biak dengan cara seksual ataupun aseksual. Secara aseksual repoduksi jamur dilakukan melalui spora yang terbentuk. Sementara, secara seksual, reproduksi jamur terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina.

Jamur tiram merupakan salah satu jamur favorit masyarakat Indonesia. Selain nikmat, jamur ini juga mengandung gizi yang cukup tinggi. Tak heran, jika jamur ini banyak permintaan.

Selain jamur tiram, jenis jamur kayu adalah jamur kuping. Kandungan protein, vitamin, dan mineral di dalam jamur kuping terkenal cukup tinggi dan tidak mengandung kolesterol. Jamur ini termasuk jenis jamur yang sangat mudah dibudidayakan di iklim Indonesia dan hasil panennya dapat disimpan dalam bentuk kering.

Di alam, jamur kuping tumbuh di sisa-sisa tumbuhan atau kayu lembap. Disebut jamur kuping karena bentuk jamur yang lebar seperti kuping manusia. Warna tubuhnya cokelat kehitaman, tetapi ada juga yang berwarna cokelat tua.

Jamur kompos

Jamur kompos merupakan jenis jamur yang hidup pada media berupa kompos atau bahan organik yang sudah mengalami proses fermentasi. Jenis jamur kompos ada dua, yaitu jamur merang dan jamur kancing.

Jamur merang biasanya dibudidayakan pada merang atau jerami padi. Selain itu, bisa dapat dijumpai di limbah penggilingan padi, limbah pabrik kertas, ampas batang aren, limbah kelapa (serabut), ampas sagu, sisa kapas, dan kulit buah pala. Media tumbuh jamur merang harus kaya akan selulosa.

Sementara, jamur kancing tumbuh pada substrat organik yang sudah mengalami proses pengomposan. Jamur ini hanya akan tumbuh optimal pada daerah subtropis yang berudara dngin dengan suhu 17—25°C dan kelembapan udara sebesar 80—85 persen.