Jenis-Jenis Bahan Baku Pembuatan Tempe

Pertanianku — Tempe merupakan produk makanan yang menjadi ciri khas dari Indonesia. Tempe terbuat dari biji-bijian, tetapi biasanya yang banyak beredar di pasaran adalah tempe yang berbahan dasar kedelai. Ada beberapa macam biji-bijian yang bisa dijadikan bahan baku tempe. Berikut ini beberapa jenis bahan baku pembuatan tempe yang bisa Anda gunakan.

bahan baku pembuatan tempe
foto: https://klubpompi.pom.go.id/

Kedelai

Biji-bijian merupakan bahan baku yang paling umum untuk membuat tempe. Kedelai adalah biji-bijian yang paling sering digunakan. Buah kedelai tumbuh membentuk polong dengan jumlah biji hingga mencapai 1—4 butir.

Dalam proses pemasakan, warna polong akan berubah menjadi tua. Polong yang awalnya berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman, keputihan, atau kecokelatan. Polong yang sudah kering akan mudah pecah dan melentingkan biji yang ada di dalamnya.

Umur polong kedelai yang digunakan untuk membuat tempe berbeda-beda, bergantung pada varietas kedelai yang digunakan. Berdasarkan umur masak polong, tanaman kedelai di Indonesia bisa digolongkan menjadi tiga golongan.

Biji kedelai biasanya berbentuk bulat lonjong, tetapi ada juga yang bundar atau bulat pipih. Berdasarkan ukurannya, kedelai digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu kecil berukuran 6—10 gram per 100 butir, sedang berukuran 11—12 gram per 100 butir, dan besar berukuran 13 gram ke atas per 100 butir.

Biji kedelai dilapisi oleh lilin yang berfungsi sebagai isolator terhadap penyerapan air. Kadar air yang rendah di dalam biji dapat menghambat kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh bakteri dan jamur.

Biji-bijian lainnya

Selain kedelai, ada jenis biji-bijian lainnya yang bisa digunakan untuk membuat tempe. Biji-bijian ini antara lain biji kara benguk, biji lamtoro, kecipir, kacang hijau, buncis, kacang tunggak, dan turi.

Limbah

Limbah yang dimaksud adalah ampas tahu dan ampas kelapa. Tempe bisa dibuat dengan bahan dasar ampas tahu yang biasa disebut gembus. Biasanya, tempe gembus diproduksi langsung oleh pabrik tahu sebagai hasil sampingan yang bernilai ekonomi. Sementara itu, tempe yang dibuat dari limbah minyak kelapa dikenal dengan nama tempe bongkrek. Tempe bongkrek sangat rentan terkontaminasi bakteri sehingga mengandung racun yang mematikan.