Pertanianku — Agar menghasilkan susu kambing yang optimal, pilihlah jenis kambing perah unggul dan berkualitas. Di Indonesia, ada tiga jenis kambing perah yang banyak diternakkan, yaitu kambing peranakan etawa (PE), saanen, dan sapera atau basari. Berikut ulasan lebih lengkap mengenai 3 jenis kambing perah tersebut.

Peranakan etawa (PE)
Kambing peranakan etawa (PE) adalah kambing perah yang dihasilkan dari persilangan antara jenis kambing etawa (jamnampari) yang berasal dari India dengan kambing lokal, yakni kambing kacang.
Mulanya kambing PE merupakan kambing perah unggulan yang paling dibudidayakan, terlebih kambing ini merupakan kambing yang dihasilkan oleh anak negeri. Kini, kambing PE banyak dijumpai di beberapa sentra budidaya kambing perah, seperti di daerah Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kulonprogo, dan beberapa daerah lainnya.
Ciri khas dari kambing PE dapat dikenali dari garis atau bentuk mukanya yang cembung. Kambing PE jantan dan betina bertanduk kecil. Bulu kambing ini berwarna kombinasi hitam dan putih atau putih dan cokelat. Kambing PE mampu memproduksi 1,5—2 liter susu per hari dengan periode laktasi selama 175—287 hari. Jadi, selama periode laktasi, kambing ini mampu menghasilkan susu sebanyak 262,5—574 liter.
Saanen
Saanen merupakan kambing perah yang berasal dari Lembah Saanen di Swiss. Kambing saanen dapat dikenali dari ciri fisik yang berbadan kecil, betis tipis, bulu tipis, leher panjang, dan terkadang terdapat gelambir pada leher di bagian bawah rahang. Bulu kambing saneen berwarna putih atau krem.
Kambing saanen dapat menghasilkan susu sebanyak 3,8 liter per hari dengan masa laktasi 275—300 hari. Oleh karena itu, dalam satu periode, saanen mampu menghasilkan 1.045—1.140 liter susu.
Sapera atau Basari
Sapera merupakan kependekan dari saanen peranakan etawa. Kambing ini merupakan hasil persilangan antara jenis saanen dan kambing PE. Nama lain dari kambing ini adalah basari, sesuai dengan nama seseorang yang berhasil menyilangkan perkawinan dua jenis kambing yang berbeda. Sapera mampu menghasilkan 3—5 liter susu per hari dengan masa laktasi yang paling panjang antara saanen dan PE, yaitu selama 1 tahun.
Saat ini, sapera menjadi kambing perah idola yang mulai dibudidayakan oleh masyarakat dan sentra kambing perah, seperti di Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, karena tingkat produksi susu yang lebih tinggi dibanding jenis kambing perah lainnya.