Pertanianku — Di Indonesia, kedelai bisa ditanam pada tiga jenis lahan, yaitu lahan sawah irigasi (irigasi teknis, ½ teknis, dan lahan sawah tadah hujan), lahan kering (masam dan nonmasam), serta lahan pasang surut. Tiga jenis lahan tersebut bisa digunakan untuk menanam kedelai dengan potensi hasil yang menguntungkan. Berikut ini ulasan lebih jelas mengenai lahan untuk menanam kedelai.

Lahan sawah irigasi
Lahan sawah irigasi secara teknis memiliki potensi produktivitas yang paling optimal karena tingkat kesuburan tanahnya yang lebih subur dan ketersediaan air irigasi yang cukup tinggi.
Salah satu jenis lahan sawah irigasi adalah lahan sawah tadah hujan. Petani biasanya melakukan dua pola penanaman di lahan sawah tadah hujan, yaitu kedelai-padi dan padi-kedelai. Pada pola tanam kedelai-padi membutuhkan faktor curah hujan dan varietas kedelai yang ditanam harus cukup umur. Pada sawah tadah hujan sebaiknya jangan sampai mengalami kekeringan.
Lahan kering
Lahan kering adalah lahan yang hanya memperoleh air irigasi dari curah hujan yang turun. Oleh karena itu, pada lahan kering, ketersediaan air sangat bergantung pada curah hujan. Lahan kering umumnya dijumpai di daerah lereng dengan tingkat kesuburan yang rendah. Tak heran, tingkat kesuburan yang didapatkan lebih rendah, yaitu hanya sekitar 1,00—1,50 ton/hektare. Berdasarkan distribusi lahan, lahan kering terbagi menjadi dua kategori, yaitu lahan kering iklim basah dan lahan kering iklim kering.
Lahan kering iklim basah, biasanya kedelai ditanam secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya, seperti ubi kayu, jagung, atau ditanam di antara tanaman perkebunan seperti kelapa sawit atau karet yang masih berumur muda atau kurang dari 4 tahun.
Lahan pasang surut
Lahan pasang surut sebenarnya bisa berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai lahan menanam kedelai. Pada lahan tipe C yang tidak terluapi air pasang besar/kecil, penanaman kedelai bisa dilakukan pada Maret/April. Sementara, pada lahan tipe D yang tidak terluapi air pasang besar serta rembesan dalam tanah, kedelai bisa ditanam 1—2 kali dalam setahun, yaitu pada Oktober/November dan Januari/Februari.