Pertanianku — Lobster merupakan hidangan dari air laut maupun air tawar yang memiliki harga selangit. Ternyata, di balik tingginya harga jual, hampir semua jenis lobster air tawar termasuk hewan yang dapat dibudidayakan.
Red Claw (Cherax quadricarinatus)
Jenis lobster ini biasanya hidup di rawa, danau, atau sungai. Binatang ini biasanya hidup di daerah Queensland, Australia. Red claw merupakan hewan yang tergolong omnivora, memakan anekan tanaman dan hewan lain.
Red claw biasa disebut sebagai capit merah karena memiliki strip merah di bagian luar capit pejantannya. Hewan ini memiliki badan yang berwarna kebiru-biruan dengan motif merah seperti batik. Red claw merupakan lobster air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.
Yabby (Cherax destructor)
Yabby biasa ditemukan di alam bebas di Negara Australia, yaitu di New South Wales dan Victoria. Yabby hidup di perairan air tawar yang kaya akan kandungan oksigen dan tanaman air.
Yabby memiliki capit yang besar dan biasa digunakan untuk melindungi dirinya dari lawan serta berfungsi untuk memegang makanan. Lobster yabby dapat tumbuh hingga mencapai bobot 400 gram.
Red Swamp Crayfish (Procambarus clarkii)
Habitat asli red swamp crayfish adalah Amerika Selatan. Namun, saat ini sudah banyak dibudidayakan di beberapa wilayah seperti Asia, Eropa, dan Ausralia. Red swamp crayfish dapat ditemukan di perairan tawar yang memiliki suhu hangat seperti di persawahan, sungai-sungai yang mempunyai aliran air yang tidak deras, bendungan, dan juga sistem irigasi.
Red swamp crayfish memiliki ukuran badan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan lobster yang lain. Beratnya hanya mencapai 50 gram dengan masa pemeliharaan 3—5 bulan.
Marron (Cherax tenuimanus)
Marron merupakan lobster air tawar yang memiliki bobot tubuh cukup besar. Bobot tubuh marron dapat mencapai berat 300 gram dalam waktu dua tahun. Marron berasal dari sungai yang mengalir di hutan, terutama pada bagian barat Australia. Marron bisa hidup pada suhu air 12,5—24°C, dan tidak bisa hidup di suhu 30°C. Marron cukup sulit untuk dibesarkan di daerah tropis karena sangat rentan, bahkan akan mati dengan kondisi suhu air 30°C.