Pertanianku – Di habitat alaminya, kelinci memakan rumput, biji-bijian, dedaunan, dan ranting-ranting kecil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Sejak didomestikasi, terjadi perubahan dalam menu pakan kelinci. Berikut adalah jenis-jenis pakan yang dapat diberikan.
a. Pelet
Pelet atau konsentrat adalah pakan buatan pabrik yang telah diatur dan disesuaikan komposisinya dengan kebutuhan kelinci. Terdapat berbagai macam pelet kelinci yang kandungan nutrisinya berbeda-beda. Biasanya, komposisi nutrisi dalam pelet sudah lengkap, bahkan sudah terdapat vitamin dan mineral di dalamnya.
Pelet yang ideal adalah pelet yang mengandung serat kasar 18—20%, protein 14—15%, dan lemak 2—3%. Apabila pemilik telah menemukan jenis dan merek pelet yang sesuai, sebaiknya gunakan terus produk tersebut secara rutin. Perubahan jenis pelet dalam frekuensi cukup sering akan menyebabkan gangguan sistem pencernaan kelinci. Jika pemilik ingin mengganti jenis pelet yang digunakan, gantilah secara bertahap. Misalnya, pada hari pertama, campurkan 25% pelet baru ke dalam pelet lama. Hari berikutnya, campurkan 50% pelet baru ke dalam pelet lama, dan seterusnya hingga kelinci terbiasa.
Pemberian pelet yang ideal untuk kelinci mini yakni 50—100 g/hari. Pemberiannya dilakukan pada pagi (pukul 07.00) dan sore (pukul 17.00) atau malam (pukul 19.00). Ada baiknya jika proporsi pelet untuk “dinner” lebih banyak karena pada dasarnya kelinci lebih aktif di malam hari.
b. Hijauan dan hay
Kelinci membutuhkan asupan serat kasar dari rumput-rumputan, yakni mencapai 70—80% dari total asupan pakannya. Serat kasar yang terkandung di dalam rerumputan ini penting bagi sistem pencernaan kelinci dan juga dapat mencegah terjadinya hairball dan penyumbatan pada saluran pencernaan. Rumput yang digunakan bisa berupa rumput gajah atau rumput lapang.
Namun, jika pemilik tidak memiliki waktu untuk mencari rumput, ada solusi yang sangat praktis berupa hay. Hay merupakan istilah yang mengacu pada rumput atau leguminosa lain yang telah dipotong, dikeringkan, dan disimpan. Hay biasa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti sapi, kambing, kuda, guinea pig, dan kelinci.
Beberapa jenis hay yang lazim ditemui yakni timothy, orchard, oat, dan gandum. Kandungan serat beberapa jenis hay tersebut dinilai paling baik. Selain itu, terdapat pula jenis alfalfa dan bermuda yang serat kasarnya relatif lebih sedikit. Di sisi lain, alfalfa memiliki kadar kalsium yang tinggi.
Untuk menyiasati biaya pakan, pemilik dapat mencampurkan dua jenis hay (50 : 50), misalnya alfalfa dan hay jenis lain. Pemberian hay disarankan secara ad libitum atau selalu tersedia bagi kelinci. Agar tidak mengotori lantai kandang, pemilik dapat menggantungnya di salah satu sudut kandang kelinci.
c. Sayuran atau buah-buahan
Kelinci mini juga menggemari sayuran. Namun, pemberian sayuran ini disarankan tidak terlalu sering karena dapat menyebabkan gangguan keseimbangan pada saluran pencernaan dan menyebabkan kotoran serta urin kelinci menjadi lebih ‘beraroma’. Beberapa jenis sayuran yang disarankan untuk kelinci antara lain wortel, jagung, kedelai, timun, brokoli, dan selada berdaun gelap. Kelinci mini juga dapat diberikan kemangi dan selada air.
Pemberian sayuran berfungsi sebagai tambahan vitamin dan mineral. Sayuran yang diberikan harus bebas dari senyawa kimia sintetik dan harus dalam kondisi yang sudah dilayukan. Beberapa jenis sayuran dan buah-buahan yang tidak boleh diberikan pada kelinci antara lain terung, alpukat, bawangbawangan, kentang mentah, dan tomat mentah.
Sumber: Buku Hewan Kesayangan Mini dan Eksotis