Pertanianku — Ada beberapa jenis pakan sapi yang bisa diberikan kepada ternak sapi. Pakan tersebut memiliki fungsinya masing-masing dan bisa saling menunjang untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang tinggi. Berikut ini jenis pakan sapi yang umumnya digunakan oleh peternak.
Pakan hijauan
Pakan hijauan adalah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman berupa daun dan rumput-rumputan. Terkadang, peternak bisa memberikan batang, ranting, dan bunga sebagai pakan ternak. Kelompok bahan pakan hijauan terdiri atas bangsa rumput, legume, dan tumbuh-tumbuhan lain. Ada dua bentuk pakan hijauan, yaitu segar dan kering.
Hijauan segar adalah pakan yang diberikan dalam keadaan masih segar atau berupa silase. Sementara itu, pakan kering berupa hay atau hijauan yang sengaja dikeringkan dan jerami kering. Rumput yang baisa diberikan adalah rumput gajah, rumput bengala, dan rumput mexico.
Bahan pakan hijauan yang berasal dari kelompok leguminose merupakan bahan pakan kasar atau bahan pakan yang mengandung serabut kasar dalam jumlah tinggi. Ransum yang berserat kasar rendah dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada sapi. Kandungan serat kasar yang dibutuhkan oleh sapi setidaknya paling sedikit 13 persen.
Pakan penguat (kosentrat)
Pakan ini diberikan untuk menguatkan kondisi sapi. Pakan penguat mengandung kadar serat kasar dalam jumlah rendah dan mudah dicerna. Bahan pakan penguat berasal dari biji-bijian seperti jagung giling, menir, bulgur, hasil pertanian dan peternakan, serta berbagai macam umbi-umbian. Hasil pertanian dan peternakan yang biasa digunakan adalah dedak, katul, bungkil kelapa, dan tetes tebu.
Penggunaan pakan penguat bertujuan meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pakan yang bergizi rendah.
Pakan tambahan
Pakan tambahan yang diberikan kepada ternak adalah vitamin, mineral, dan urea. Pakan ini dibutuhkan oleh sapi yang dipelihara secara intensif dan hidupnya hanya berlangsung dikandang. Vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh ternak biasanya disuplai melalui suplemen yang dibeli di toko ternak.
Sementara itu, urea yang digunakan sebagai pakan tambahan sapi harus diberikan dalam jumlah yang terbatas, yakni 2 persen dari total ransum yang diberikan. Jika urea yang diberikan terlalu banyak, dapat menyebabkan sapi keracunan. Urea mengandung 45 persen natrium yang akan diurai oleh mikroorganisme di dalam rumen menjadi protein yang bermanfaat.