Pertanianku — Menanam jagung yang baik dan benar pada dasarnya sangatlah mudah. Akan tetapi, dalam hal ini Anda harus memerhatikan kesuburan tanah, kualitas bibit dan juga cara perawatannya.
Jagung merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Hingga kini, jagung masih memiliki nilai jual yang tinggi. Terlebih lagi, jenis jagung manis yang banyak diolah menjadi berbagai makanan lezat.
Setidaknya terdapat 3 langkah yang harus dilakukan untuk menanam jagung. Di antaranya pengolahan lahan atau tanah yang akan digunakan, pemeliharaan, dan panen. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.
- Pengolahan tanah
Bersihkan tanah yang akan ditanami jagung dari rumput-rumput liar yang dapat mengurangi tingkat kesuburan jagung Anda. Setelah rumput-rumput liar tersebut dihilangkan, Anda dapat segera menggemburkan tanah menggunakan mesin bajak.
Anda juga bisa menggunakan cara tradisional dengan mencangkul lahan tersebut, cangkul dengan kedalaman sekitar 20 sentimeter. Selanjutnya, ratakan kembali tanah tersebut, lalu taburi dengan pupuk kandang. Jika perlu, gunakan tambahan pupuk lain untuk meningkatkan kesuburan tanah tersebut.
- Penanaman dan pemeliharaan
Setelah menyiapkan lahan atau tanah, Anda dapat memulai penanaman jagung. Untuk hasil yang memuaskan, penanaman jagung bisa dilakukan pada musim hujan. Tujuannya, tentu agar Anda tidak perlu melakukan penyiraman karena tanahnya sudah cukup lembap.
Pilih dan gunakan bibit jagung yang berkualitas tinggi. Setelah bibit tersedia, tanamlah dengan jarak yang tepat. Jarak antartanaman jagung yang bagus, yakni 25 × 75 sentimeter. Sementara, bibit yang Anda butuhkan, yaitu sekitar 20—30 kilogram untuk setiap hektarenya.
Buatlah lubang kecil sedalam 3—5 sentimeter, lalu masukkan satu butir biji jagung ke dalamnya dan tutup lagi lubang tersebut. Selanjutnya, berikanlah pupuk tambahan dalam kurun waktu tertentu.
- Panen
Jika Anda sudah mengikuti langkah-langkah yang disebutkan di atas, Anda dapat memanen jagung ketika sudah berumur 85—95 hari setelah tanam. Untuk pemanenannya sendiri, dilakukan dengan memutar tongkol jagung. Tujuannya, agar lebih mudah dalam mengambil buah jagung dan memisahkannya dari tangkainya.
Hasil panen dapat dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah, pemilihan bibit, dan juga cara perawatannya. Jika salah satu di antara ketiga hal tersebut tidak Anda penuhi, maka hasil panen mungkin akan mengecewakan Anda.