Jenis-Jenis Rimpang Penghasil Minyak Atsiri

Pertanianku Minyak atsiri bisa dihasilkan dari berbagai jenis tanaman, mulai dari tanaman bunga hingga tanaman rimpang. Minyak atsiri bernilai ekonomis karena memiliki banyak permintaan di pasaran. Penggunaan minyak atsiri sangat luas, bisa digunakan di berbagai jenis industri, seperti farmasi dan kesehatan, kosmetik, dan makanan.

minyak atsiri
foto: pexels

Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi sebagai eksportir minyak atsiri karena potensi sumber daya alam yang melimpah, seperti tanaman aromatik dan berbagai jenis rimpang. Berikut ini beberapa rimpang yang bisa menghasilkan minyak atsiri.

Jahe

Jahe merupakan rimpang yang mudah ditemui di Indonesia. Tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis yang mendapatkan curah hujan merata di sepanjang tahun. Jahe cocok ditanam di daerah beriklim sejuk dengan ketinggian sekitar 500—1.000 mdpl.

Rimpang jahe sering dijadikan bahan baku penghasil rimpang. Varietas jahe yang sering digunakan adalah jahe emprit. Rimpang berumur satu tahun ke atas dapat menghasilkan rendemen minyak cukup banyak. Sementara itu, rimpang yang terlalu muda hanya menghasilkan rendemen dengan kuantitas yang rendah.

Kencur

Kencur merupakan salah satu tanaman jenis empon-empon yang berdaging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur tumbuh subur di dataran rendah ataupun pegunungan yang memiliki tanah gembur dan tidak terlalu banyak mengandung air. Rimpang memiliki aroma yang spesifik dengan daging rimpang berwarna putih dan kulit luarnya berwarna cokelat.

Rimpang kencur yang bisa menghasilkan rendemen minyak atsiri dengan optimal adalah rimpang yang sudah tua. Salah satu jenis rimpang kencur yang bagus digunakan adalah Galaesia-2.

Temulawak

Temulawak banyak ditemukan di hutan-hutan tropis. Tanaman ini dapat berkembang biak di tegalan sekitar pemukiman, terutama di lahan yang gembur, tanaman bisa tumbuh dengan buah rimpang yang besar. Aroma dan warna temulawak sanat khas sehingga sangat mudah dikenali.

Rimpang yang bisa menghasilkan minyak atsiri adalah rimpang yang sudah tua berumur 9—10 bulan. Rimpang yang sudah tua terlihat dari tanaman dan rimpang yang mengering dan berwarna kuning kecokelatan.