Jenis-Jenis Teh yang Sering Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

Pertanianku — Minum teh sudah menjadi tradisi yang dilakukan di beberapa belahan dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan teh mengandung banyak manfaat untuk tubuh manusia, salah satunya adalah merelaksasi pikiran dan tubuh. Jenis teh yang dikonsumsi di tiap negara tentunya berbeda-beda. Berikut ini beberapa jenis teh yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.

jenis teh
foto: pertanainku

Teh hitam

Teh hitam biasa disebut dengan teh merah karena jika diseduh daun teh akan mengeluarkan larutan yang berwarna merah. Warna hitam sendiri merupakan warna dari daun teh yang digunakan. Teh ini paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, bahkan Indonesia sudah menjadi negara pengekspor teh hitam terbesar ke-5 di dunia.

Teh ini didapatkan dari proses fermentasi yang menggunakan enzim fenolase, enzim tersebut sudah terkandung di dalam daun teh itu sendiri. Dari hasil fermentasi tersebut, daun teh teroksidasi sehingga menghasilkan teaflavin dan tearubigin, senyawa anti-oksidan yang tidak sekuat kateikin.

Teh hijau

Teh hijau sudah terkenal di Indonesia dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Salah satu khasiat teh hijau adalah menurunkan berat badan, tak heran banyak orang yang mengonsumsinya. Teh ini memiliki rasa yang segar dan sudah populer di seluruh dunia. Teh hijau tidak diproses melalui fermentasi, tetapi dengan enzim fenolase yang sudah ada di dalam pucuk daun teh segar.

Teh hijau memerlukan pemanasan yang tepat untuk menghasilkan oksidasi yang tepat. Di Cina, daun teh hijau diolah dengan cara diberikan uap panas, sedangkan di Jepang daun teh hijau disangrai.

Teh oolong

Teh oolong dihasilkan dari semifermentasi dan dibuat dengan bahan baku khusus yang berasal dari varietas tertentu seperti camellia. Jenis teh ini belum begitu terkenal di Indonesia dibandingkan dengan jenis teh hijau atau teh hitam. Teh ini lebih sering dijumpai di Cina dan Taiwan. Meskipun belum begitu populer, teh ini sudah diproduksi di Indonesia, seperti di Jawa, Bengkulu, dan Banten.

Daun teh oolong berbentuk seperti naga hitam kecil dan seolah-olah terbangun saat diseduh dengan air panas. Oleh karena itu, teh ini diberi nama oolong yang berarti naga hitam.

Teh putih

Teh ini sama sekali tidak mengalami proses fermentasi, hanya melalui proses pengeringan dan penguapan dalam waktu yang singkat. Teh ini diambil dari pucuk pilihan dan dipanen sebelum benar-benar mekar. Teh putih dikenal sebagai dewa-dewinya teh karena terbuat dari pucuk terbaik.