Jenis Kapur Pertanian yang Biasa Digunakan

Pertanianku — Sebagian tanah pertanian di Indonesia butuh diberikan kapur pertanian agar kondisinya baik untuk digunakan menanam. Namun, pemberian kapur tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa mengetahui kondisi tanah pertanian yang akan digunakan.

kapur pertanian
foto: Pertanianku

Kapur pertanian yang digunakan umumnya berasal dari batu kapur yang banyak tersedia di Indonesia. Batuan kapur tersebut mengandung senyawa kalsium dan magnesium yang sifatnya mampu menetralkan pengaruh aluminium. Di pasaran, ada beberapa jenis kapur pertanian yang sering digunakan untuk tanah pertanian. Tiap kapur tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Kapur tohor

Kapur tohor merupakan jenis kapur yang pembuatannya melalui proses pembakaran. Kapur ini pun dikenal sebagai kapur sirih karena biasa dimakan orang bersama sirih. Bahannya berupa batuan kapur gunung dan kulit kerang. Secara ilmiah, sebenarnya kapur tohor adalah kalsium oksida sehingga sering dijuluki kapur oksida. Rumus kimia kapur tohor adalah CaO.

Kapur karbonat

Kapur karbonat merupakan jenis kapur yang bahannya berasal dari batuan kapur yang bukan melalui proses pembakaran, melainkan langsung digiling. Kapur karbonat ini ada dua macam, yaitu kalsit dan dolomit. Jika bahan bakunya lebih banyak mengandung kalsium karbonat dan sedikit magnesium karbonat, kapur ini disebut kalsit. Sementara itu, jika bahan bakunya banyak mengandung kalsium karbonat dan magnesium karbonat, kapur ini disebut dolomit.

Kapur dolomit banyak dipakai untuk mengapur tanah asam. Bahkan, kapur ini paling baik dibanding kapur lainnya. Di Indonesia, kapur dolomit banyak diperdagangkan dalam berbagai ukuran.

Pengolahan kapur dolomit ini sebenarnya tidak sulit karena tidak perlu dibakar seperti halnya kapur tohor. Bahan bakunya langsung digiling halus dalam mesin pemecah batu. Kesulitannya hanya pada proses penggilingan tersebut. Bongkahan batuan kapur ini harus dihaluskan hingga butirannya dapat lolos pada ayakan berukuran 40 mesh sehingga mirip tepung.

Kadar air kapur ini maksimal 5 persen. Untuk kapur kalsit, kandungan kalsium oksidanya 47 persen dan kalsium karbonatnya 85 persen. Sementara itu, untuk dolomit, kalsium oksida dan magnesium oksida 47 persen serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya 85 persen.

Kapur tembok

Kapur tembok merupakan jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor dengan menambahkan air batuan kapur. Kapur inilah yang biasa digunakan untuk mengapur tembok. Kapur tembok pun dikenal sebagai kapur hidroksida dengan dengan rumus kimia Ca(OH)2.