Pertanianku — Dataran rendah memiliki vegetasi yang sangat beragam. Oleh karena itu, tumbuhan yang dapat tumbuh pun sangat beragam. Ketinggian untuk dataran rendah adalah sekitar 0—500 mdpl. Berikut ini jenis-jenis kayu bernilai ekonomi yang dapat ditanam di dataran rendah.

Jati (Tectona grandis)
Kayu jati termasuk jenis kayu yang keras dan memiliki jaringan yang kuat dan dalam. Secara ekonomi, kayu jati memiliki kualitas mutu yang tinggi sehingga permintaannya pun terbilang tinggi.
Kayu jati masuk ke dalam kelas awet I—III serta kelas kuat II. Kayu jati tergolong mudah untuk diolah dengan daya retak yang terbilang rendah.
Meranti (Shorea sp.)
Meranti bernilai ekonomi yang tinggi, juga termasuk spesies andalan. Kayu meranti merah sering digunakan untuk vinir kayu lapis. Selain itu, sering digunakan sebagai rangka balok, galar, kaso, pintu, peti mati, dan alat musik.
Binuang (Duabanga moluccana dan Octomeles sumatrana)
Binuang merupakan jenis pohon yang dapat tumbuh dengan cepat dan tumbuh dengan baik di tanah yang miskin akan kandungan hara. Dalam masa pertumbuhan, binuang sangat memerlukan cahaya penuh dan cukup tahan terhadap kebakaran.
Warna kayu binuang beragam seperti cokelat pucat, cokelat kekuning-kuningan, hingga merah jambu. Kayu benuang memiliki tekstur yang kasar dan permukaan kayu agak kesat. Kayu benuang jantan termasuk golongan kayu kelas awet IV—V dan kelas kuat III—IV.
Jabon (Anthocephalus spp.)
Jabon merupakan komoditas kayu unggul dan bernilai ekonomi tinggi. Dalam jangka lima tahun, diameter kayu dapat mencapai 30—40 cm. Pohon jabon pun sangat mudah untuk dibudidayakan.
Jabon merupakan golongan kayu dengan kelas awet V dan kelas kuat III/IV dengan berat 0,43—0,56 dan kadar air maksimal 16 persen.
Sengon (Falcataria moluccanai)
Pohon sengon mampu untuk tumbuh dengan cepat dan dapat dipanen pada umur 5—7 tahun. Oleh karena itu, pohon sengon menjadi komoditas kayu yang paling sering digunakan untuk memenuhi permintaan kayu yang cukup tinggi.
Kayu sengon termasuk kayu dengan kelas awet IV/V dan kelas kuat IV—V. Kayunya terbilang lunak dan mudah untuk digergaji. Selain itu, kayu sengon mudah untuk dikeringkan dengan cepat tanpa cacat.
Pulai (Alstonia scholaris)
Pulai termasuk golongan kelompok kayu ringan dan dari segi kekuatannya, pulai tergolong masuk ke dalam kelas kuat IV—V dan kelas awet V. Pulai terbilang cukup mudah untuk digergaji, diserut, atau dibor.