Pertanianku — Ada banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk memancing burung walet datang ke sarang, salah satunya dengan menggunakan makanan atau pakan. Makanan dapat memanggil walet dan seriti karena sesuai dengan kodrat makhluk hidup, burung walet akan menghampiri sumber makanan.

Umpan yang dapat Anda gunakan untuk memancing burung walet adalah serangga-serangga kecil yang beterbangan. Serangga tersebut terbukti mampu mengundang walet masuk ke rumah dan bersarang di dalamnya.
Pemberian pakan dapat membuat burung-burung muda yang sedang belajar tidak perlu menempuh rute yang jauh untuk mencari makan. Itu sebabnya pemberian pakan harus rutin dilakukan dengan cara yang benar. Apalagi saat musim kemarau, pada musim tersebut burung walet cenderung harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk mencari makan.
Bagi burung muda, perjalanan yang jauh terasa sangat melelahkan dan berisiko menyebabkan burung tidak kembali ke kandang. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memancing burung walet dengan makanan.
Pilih jenis umpan yang tepat
Umpan dapat berupa serangga terbang yang dilepaskan ke dalam kandang. Anda bisa menggunakan jerami, gaplek, bekatul, jagung, padi, kedelai, dan kacang tanah yang ditebar di luar kandang untuk memancing datangnya serangga kecil. Bahan lain yang bisa mengundang kehadiran serangga adalah buah busuk, kulit buah, sampah organik, dan kotoran ternak.
Namun, serangga tersebut tidak akan terbang jika tidak diganggu atau digerakkan. Oleh karena itu, Anda perlu memberikan gerakan agar serangga dapat terbang menghampiri umpan yang sudah disediakan. Umpan perlu disediakan secara terus-menerus hingga walet terlihat memakan serangga-serangga tadi.
Penyajian umpan
Penyajian serangga harus dilakukan dengan rutin agar burung terus berdatangan ke kandang atau rumah walet. Misalnya, serangga gaplek akan habis dalam waktu dua bulan. Oleh karena itu, sebelum gaplek tersebut habis, Anda harus mempersiapkan gaplek baru supaya serangga terus berdatangan. Agar produksi serangga gaplek kedua tidak berlangsung terlalu lama, campur gaplek lama dengan gaplek baru.
Di dalam gaplek lama masih terdapat sisa-sisa serangga dan telurnya. Oleh karena itu, pencampuran gaplek lama dan gaplek baru dapat mempercepat produksi serangga gaplek.