Pertanianku — Jenis sapi yang berasal dari luar negeri dikenal memiliki pertumbuhan yang cepat. Namun, hal itu perlu didukung dengan pemberian pakan yang banyak dan berkualitas tinggi, pengelolaan yang baik, serta lingkungan yang sesuai. Oleh karena itu, beberapa negara maju mulai melakukan persilangan antara sapi subtropis dan sapi asli tropis. Persilangan bertujuan mendapatkan jenis sapi yang dapat tumbuh cepat dan menyesuaikan diri dengan pakan yang kurang berkualitas. Berikut ini beberapa jenis sapi hasil persilangan untuk bakalan.
Sapi Santa Gertrudis
Jenis sapi ini merupakan hasil persilangan antara sapi pejantan Brahman dan induk Shorthorn. Sapi Santa Gertrudis pertama kali dikembangkan di daerah Texas, Amerika Serikat.
Sapi ini memiliki gelambir dan jantannya berpunuk kecil. Bulu sapi berwarna cokelat kemerahan, pendek, dan halus. Postur tubuhnya tergolong besar dengan punggung dan kepala yang lebar. Santa Gertrudis mempunyai lipatan kulit di bawah leher. Jenis sapi ini pertama kali masuk ke Indonesia pada 1973. Bobot jantan dewasa dapat mencapai 900 kg, sedangkan bobot betina mencapai 725 kg.
Sapi Beefmaster
Sapi Beefmaster merupakan hasil persilangan antara sapi Brahman dengan Hereford dan Shorthorn. Jenis sapi ini berasal dari Texas dan Colorado, Amerika Serikat. Postur tubuhnya besar dan memiliki variasi warna, seperti cokelat, cokelat kemerahan, atau merah bercak putih. Sapi Beefmaster berpunuk kecil dan tahan terhadap iklim yang bervariasi.
Sapi Brangus
Sapi Brangus merupakan hasil persilangan antara sapi Aberdeen Angus dan Brahman. Bulu sapi Brangus terbilang halus dan berwarna hitam atau merah. Sapi hasil persilangan ini tidak bertanduk, tetapi bergelambir. Sapi Brangus memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim dan mampu menyesuaikan diri terhadap pakan yang kurang berkualitas.
Sapi Charbray
Sapi Charbray merupakan hasil persilangan antara sapi Brahman dan sapi Charolais. Jenis sapi ini memiliki bulu berwarna krem agak putih. Sapi Charbray mempunyai tanduk dan punuk kecil. Sapi jantan dewasa memiliki bobot hingga 1.135–1.455 kg, sedangkan betina dewasa hanya sekitar 770–990 kg.