Pertanianku — tanaman mentimun membuat petani harus ekstra hati-hati. Di antara beberapa hama tersebut, ada dari jenis ulat yang kerap ditemui oleh petani. Anda harus mengetahui jenis ulat tersebut agar bisa menanganinya dengan tepat. Pasalnya, setiap jenis hama membutuhkan cara penanganan yang berbeda-beda, termasuk dengan hama ulat pada tanaman mentimun. Simak ulasan lebih lengkap di bawah ini.

Ulat tanah
Ulat tanah merupakan hama ulat pada tanaman mentimun yang berwarna hitam keabu-abuan. Hama ini akan merusak tanaman pada malam hari dan kadang-kadang bersifat kanibal. Tanaman yang terserang hama ini akan memiliki gejala tanaman muda yang patah atau tangkai daunnya yang terpotong.
Hama ini bisa berasal dari tanaman inang yang berada di sekitar tanaman mentimun. Tanaman inangnya antara lain tanaman muda tomat, cabai, kubis, kubis bunga, jagung, dan kacang panjang.
Cara pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan tidak menanam tanaman inang di sekitar tanaman mentimun dan pengolahan tanah yang baik sebelum menanam.
Ulat grayak
Ulat grayak merupakan hama yang sering menyerang berbagai macam jenis tanaman sayuran, termasuk sayuran mentimun. Ulat ini memiliki warna yang bervariasi. Namun, ciri khas dari ulat grayak adalah noktah hitam pada segmen abdomen keempat dan kesepuluh yang menyerupai kalung. Hama ini bersifat polifag.
Tanaman yang terserang hama ini akan memiliki gejala daun-daun yang berlubang dan epidermis bagian atas ditinggalkan. Sementara, ulat yang sudah tua akan memakan seluruh bagian daun termasuk tulang daun dan buah. Serangan hama ini akan sangat mengganggu proses pertumbuhan tanaman dan bahkan membuat buah tidak bisa dipanen.
Jika kehadiran ulat grayak sudah diambang 12,5 persen, Anda harus mengendalikannya dengan insektisida asefat, klorantraniliprol, deltametrin, sipermetrin, dan lain-lain.
Ulat jengkal
Ulat ini berasal dari serangga dewasa berupa ngengat yang aktif pada malam hari. Serangga tersebut akan meletakkan telurnya satu per satu atau dalam kelompok kecil. Ulat yang dibiarkan hidup akan memakan daun tanaman secara tidak teratur. Jika ulat disentuh, ulat akan menjatuhkan dirinya dan menggantung menggunakan benang sutera.
Ada beberapa tanaman inang ulat jengkal, di antaranya kubis, kubis bunga, brokoli, tomat, kacang panjang, buncis, dan tembakau. Cara pengendalian hama ini sama dengan hama ulat tanah. Bisa dilakukan dengan tidak menanam tanaman inang di sekitar tanaman mentimun dan pengolahan tanah yang baik sebelum menanam.
Pengendalian hama ulat pada tanaman mentimun sebaiknya tidak hanya saat serangan muncul, tetapi yang paling penting adalah tindakan mencegah. Oleh karena itu, buku Panduan Praktis Budidaya Mentimun: Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu terbitan Penebar Swadaya ini dapat menjadi pedoman Anda dalam membudidayakan mentimun.
Buku ini memaparkan langkah-langkah bertanam mentimun mulai dari pemilihan benih, perencanaan tanam, persiapan lahan, teknis pemeliharaan, hingga pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Dengan menerapkan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, Anda bisa mendapatkan hasil yang optimal.