Jeruk Berdarah, Jeruk Unik Berwarna Merah Seperti Darah

Pertanianku Jeruk berdarah terkenal langka dan hanya bisa dikembangkan di daerah tertentu. Tapi, sekelompok ilmuwan Inggris memodifikasi gen jeruk ini sehingga bisa dikembangkan di seluruh penjuru dunia. Apa itu jeruk darah? Apakah warnanya merah seperti darah?

Jeruk berdarah
Foto: Google Image

Ya, jeruk darah mendapat warna merah khas mereka dari pigmen antosianin yang dikenal juga bermanfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan risiko sakit jantung dan stroke.

Antosianin memberikan warna merah, biru, atau ungu pada buah-buahan dan sayuran. Misalnya, pada ubi jalar ungu, terung, beri biru, beri hitam, kol merah, dan sebagainya.

Dikutip dari Telegraph, pigmen ini hanya berkembang di iklim tertentu di mana buah ini terkena periode musim dingin yang singkat. Secara komersial, jeruk ini bisa dikembangkan di daerah tertentu di Italia. Akibatnya, jeruk ini pun tergolong premium dan tentu saja dijual dengan harga mahal.

Akan tetapi, peneliti di Norwich telah mengidentifikasi gen yang ‘bertanggung jawab’ atas pigmentasi dan merekayasanya sehingga tanaman ini tidak memerlukan iklim dingin untuk berkembang.

Gen hasil rekayasa ini sudah ditanamkan ke benih varietas Valencia. Tim ilmuwan ini dipimpin Profesor Cathie Martin dari John Innes Centre.

Ada tiga jenis jeruk darah yang paling terkenal, yaitu taracco, sanguinello, dan moro. Jeruk darah taracco tidak terlalu merah, tidak berbiji, dan memiliki kandungan vitamin C yang paling banyak. Rasanya paling manis dibandingkan sanguinello dan moro. Jeruk darah sanguinello memiliki sedikit biji dan lebih manis daripada jeruk darah moro.

Sementara, jeruk darah moro adalah jeruk darah yang warnanya paling merah. Warna merahnya sangat tua hingga hampir mendekati warna ungu dan hitam. Jeruk darah biasanya diolah menjadi kue, es krim, selai, minuman segar, dan lainnya.