Pertanianku — Varian jeruk rimau gerga lebong (RGL) merupakan jeruk yang banyak ditanam di daerah Bengkulu. Jeruk ini merupakan salah satu varian jeruk yang populer dari Sumatera. Jeruk ini sudah lama dikenal sebagai salah satu jenis jeruk yang memiliki kualitas unggul.

Jeruk RGL sendiri didapatkan dari persilangan dua jenis jeruk. Tidak heran bila kualitasnya pun juara. Dua jenis jeruk indukan jeruk Bengkulu adalah jeruk manis Citrus sinensis Osbeck dan jeruk keprok Citrus reticulta Blanco.
Asal usul nama jeruk rimau gerga lebong sendiri diambil dari nama orang yang membudidayakannya. Awalnya, tanaman jeruk ini berasal dari Israel yang masuk ke Indonesia melewati Thailand. Selanjutnya, seseorang bernama Gerga membudidayakannya pertama kali di tempat tinggalnya, di Lebong, Bengkulu.
Jeruk dari Bengkulu ini sudah menjadi salah satu komoditas andalan dari Desa Rimbo Pengadang, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong. Potensi jeruk ini bisa menembus mancanegara bila dikembangkan dengan baik. Sebab, kualitas jeruk Bengkulu tidak kalah dari jeruk yang beredar di pasaran, baik dari segi penampilan maupun rasa.
Karakteristik jeruk ini memiliki kulit berwarna kuning oranye. Ketika dibuka, tampak buah jeruk dengan daging berwarna oranye. Berat jeruk RGL mencapai 183—347 gram dengan ketebalan kulit 0,4—0,5 cm.
Rasa jeruk ini juga tergolong manis dengan kadar gula mencapai 10,51 persen atau 12—16 derajat brix. Rasanya yang sedikit asam membuat jeruk ini memiliki cita rasa segar. Sementara itu, kandungan vitamin C pada jeruk RGL mencapai 18,34 miligram per 100 gram buah jeruk.
Tanaman jeruk ini dikenal dapat tumbuh optimal bila dibudidayakan di dataran tinggi dengan ketinggian antara 900—1.200 mdpl. Kini, luasan lahan yang digunakan untuk budidaya jeruk rimau gerga lembong sudah mencapai lebih dari 200 hektare. Diharapkan, perluasan lahan budidaya ini dapat menyentuh angka 500 hektare dalam rangka mendukung potensi jeruk RGL.
Di pasaran, harga jeruk RGL dibanderol dengan harga Rp17.000 per kilogram yang berisi 3—4 buah jeruk untuk jeruk RGL grade A. Sementara, jeruk dengan kelas di bawah grade A, yakni kelas B dijual dengan harga Rp12.500, kelas C sebesar Rp7.500, dan kelas D Rp5.000. Semakin kecil ukurannya, kualitas jeruk RGL akan semakin rendah.