Pertanianku – Guna menjaga sumber protein hewani dan menghindari hilangnya generasi domba Garut ke depan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mengamankan plasma nutfah dari domba Garut agar tidak jatuh ke negara lain. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan audiensi pada Temu Wicara Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Kontes Domba Garut-Kambing, bersama para peternak yang hadir di Istana Bogor.
“Ini merupakan proses jangka panjang perlindungan plasma nutfah untuk generasi ke depan,” ucap Presiden Joko Widodo kepada ribuan khalayak yang hadir pada acara yang diinisiasi oleh Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) seperti dilansir dari Kementerian Pertanian (29/8).
Kedaulatan bangsa salah satunya diukur dari kemampuannya menyediakan pangan bagi rakyatnya. Hal ini dapat diwujudkan apabila Indonesia mempunyai kedudukan yang kuat di kancah perdagangan internasional. Peran sektor pertanian, termasuk di dalamnya peternakan dan kesehatan hewan, tidak hanya sebagai penyedia pangan, tetapi juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan penghasil devisa.
Seiring dengan Nawa Cita yang diusung Kabinet Kerja mengenai kedaulatan pangan, produktivitas rakyat dan kemandirian ekonomi digunakan sebagai acuan kebijakan pengembangan komoditas domba dan kambing ini sebagai sumber protein hewani. “Jangan hanya fokus swasembada daging sapi tapi kini difokuskan swasembada protein hewan, ada domba dan kambing,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Diketahui komoditas domba dan kambing pada kurun waktu 2011—2015 populasinya tumbuh rata-rata 5,8% per tahun. Pada 2015, populasi ternak domba dan kambing mencapai 36 juta ekor, dipelihara sederhana skala rumah tangga peternak (<10 ekor), yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia, dan didominasi oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pertumbuhan populasi ternak tersebut diprediksi akan tetap meningkat pada periode lima tahun berikutnya (2017—2021).
Berdasarkan Proyeksi FAO-OECD Agriculture Outlook Tahun 2015–2025 konsumsi daging global diperkirakan mencapai 35,3 kg per kapita/tahun, dari 1,3 kg pada 2015. Walaupun daging domba dan kambing tidak termasuk dalam pangsa produk yang diperdagangkan secara global, untuk pemenuhan kepentingan tertentu (ritual keagamaan), komoditas ini mempunyai segmentasi pasar global yang sangat menjanjikan di wilayah Asia, Afrika, dan Pasifik.
Mempertimbangkan aspek teknis, pemenuhan lokal dan perkembangan isu perdagangan global, diprediksi pada 2018 mendatang, Indonesia akan mampu mengekspor domba dan kambing. Pada tahun itu, populasi domba dan kambing yang siap diekspor sebanyak 800 ribu ekor, dan diperkirakan ekspor semakin meningkat pada 2021 menjadi 1,5 juta ekor.
Pada usia 180 tahun, yang merupakan usia sangat matang sejak lahirnya Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 26 Agustus 1836, acara ini menjadi momentum kebangkitan sekaligus penyadaran kepada seluruh masyarakat peternakan Indonesia untuk memberikan perhatian lebih serius kepada peningkatan produksi dan skala usaha komoditas domba dan kambing. Dengan begitu, mampu berperan aktif menjadi alternatif prioritas utama sumber protein hewani.