Pertanianku — Presiden Joko Widodo meresmikan program kelapa genjah 1 juta batang yang bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian dalam menghadapi krisis pangan global dan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Penanaman perdana telah dilakukan oleh Presiden dan didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Rencananya, program penanaman akan dilakukan secara bertahap pada 2022 hingga 2023.
Presiden mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya mengoptimaliasi lahan pekarangan dan lahan pertanian yang tidak produktif untuk digunakan bertanam komoditas pertanian. Langkah ini diambil untuk meningkatkan ketahanan pangan, pasalnya upaya penyediaan pangan harus dilakukan karena dunia sedang krisis pangan.
“Tapi paling penting selain menanam kelapa genjah, disiapkan juga industrialisasinya karena kelapa ini bisa dijadikan gula semut, minyak kelapa, dan ini bisa disiapkan di lahan yang ada kelapa genjahnya dalam jumlah yang banyak sehingga ada tambahan income ke masyarakat, sehingga tanah-tanah tidak produktif, pekarangan, dan lain-lain bisa ditanami kelapa genjah ini,” terang Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman ditjenbun.pertanian.go.id.
Pengembangan kelapa genjah 1 juta batang akan dilakukan di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Sukoharjo 110.000 batang, Karanganyar 59.000 batang, dan Kabupaten Boyolali sebanyak 58.000 batang.
Jokowi menjelaskan, pengembangan kelapa genjah berpotensial memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga masyarakat perlu didorong untuk menanamnya. Kelapa genjah sudah bisa berbuah pada usia 2,5 hingga 3 tahun. Jumlah buah yang dihasilkan sebanyak 140–180 butir buah per pohon per tahun.
“Kita mulai petik buahnya dalam satu tahun perkiraan bisa mencapai 120 sampai 180 buah kelapa dan kalau kita menanam secara nasional 1 juta maka kalikan saja jadinya berapa,” tutur Jokowi.
Senada dengan Presiden, Mentan Syahrul mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan pekarangan dan lahan kosong untuk menanam berbagai komoditas dan varietas tambahan.
“Oleh karena itu, hari ini kita diminta Bapak Presiden mempersiapkan 1 juta kelapa dan sambil menunggu kelapa berbuah, di antara tanaman kelapa kita bisa tanami jagung dan kedelai sehingga setiap 100 hari sambil menunggu kelapa, petani tetap ada pendapatan,” ujar Syahrul.
Untuk masyarakat perkotaan atau dengan lahan terbatas, penanaman bisa dilakukan di polibag atau pot agar lebih efisien. Jenis-jenis tanaman yang cocok di antaranya cabai, nanas, dan lain-lain.