Pertanianku – Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Apabila pakan yang diberikan kurang dari yang dibutuhkan, kemungkinan yang terjadi adalah pakan tersebut hanya digunakan untuk mempertahankan kondisi tubuh saja. Jika terlalu sedikit, pertumbuhan ikan akan menjadi lambat dan menjadikan ukuran ikan tidak seragam. Sementara itu, jika berlebihan, ikan tidak dapat menghabiskannya sehingga terjadi pembusukan sisa pakan di dasar kolam.
Pemberian pakan yang berlebih juga akan menyebabkan pemborosan dan pencemaran media pemeliharaan oleh sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan. Pemberian pelet mengacu pada ukuran dan berat tubuh ikan. Jumlah pemberianpakan untuk ikan patin per hari, yaitu 3- 5% dari bobot total ikan yang dipelihara. Persentase pakan tersebut fleksibel.Artinya, jumlah pakan bisa diatur menurut nafsu makan ikan saat itu. Pemberian pakan jangan dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Awalnya, pakan ditebarkan separuh dosis. Jika masih agresif, pakan dapat ditambahkan sampai patin malas menyambut pakan.
Agar pemberian pakan pelet tepat sesuai kebutuhan maka disarankan setiap 2—3 minggu sekali pembudi daya melakukan pengamatan atau sampling berat ikan yang dipelihara, kemudian dihitung bobot rata-ratanya. Sebagai contoh, pada suatu kolam pemeliharaan patin dengan padat tebar 4.000 ekor memiliki bobot total 40 kg atau 10 g/ekor maka kebutuhan pakan per hari-nya di tahap awal adalah 5% x 40 kg = 2 kg. Bila setelah 3 minggu dilakukan sampling, terjadi penambahan berat rata-rata ikan sebesar 20 g/ekor maka bobot total ikan menjadi 120 kg. Dengan demikian, kebutuhan pakan per hari menjadi 6 kg dengan asumsi persentase pakan tetap 5%. Selanjutnya, menjelang panen/sekitar 2 minggu dari pemberian pakan tahap dua, persentase pakan dikurangi menjadi 2—3% dari bobot total.
Sumber: Buku Panduan Lengkap Agribisnis Patin