Pertanianku — Burung murai batu atau Copsychus malabaricus merupakan jenis burung ocehan yang banyak disukai oleh pehobi. Tak heran, harga jual burung kicau ini terbilang cukup tinggi. Namun, harga jual tersebut sangat bergantung pada kualitas burung murai batu. Oleh karena itu, penangkar perlu memberikan perawatan yang benar agar burung yang ditangkarkan menjadi burung murai batu unggul.

Berikut ini beberapa hal yang dapat memengaruhi proses penangkaran burung murai batu unggul.
Lokasi kandang
Lokasi kandang sangat menentukan keberhasilan proses penangkaran karena murai batu merupakan burung yang sensitif dengan lingkungan. Burung dapat ditangkarkan di dalam rumah ataupun di luar rumah.
Burung yang ditangkarkan di dalam rumah dapat lebih terjamin keselamatannya. Namun, anakan burung yang dihasilkan kurang terjamin karena induk kurang mendapatkan sinar matahari secara langsung. Sementara itu, murai batu yang diternakkan di luar rumah harus diletakkan di tempat yang sejuk dan harus diberikan pengaman ekstra dari nyamuk.
Kandang murai batu
Hal serupa juga terjadi pada jenis kandang yang Anda gunakan, mulai dari bahan hingga ukuran kandang. Kandang murai batu umumnya terbuat dari kaso, kayu, bambu, dan bata merah atau batako. Kandang tidak boleh terbuat dari asbes dan seng karena bisa menimbulkan suara bising yang tidak disukai burung.
Induk jantan dan betina
Induk termasuk faktor penting dalam proses budidaya. Induk jantan dan betina yang akan ditangkarkan harus mampu beradaptasi dengan suasana kandang. Perhatikan umur induk yang sudah siap kawin dan kondisi kesehatannya.
Perkawinan
Murai dapat berpotensi tidak berjodoh setelah disatukan dalam kandang. Namun, jika sudah berjodoh, proses perkawinan dapat berlangsung cepat. Di alam bebas, murai batu memasuki musim kawin pada musim hujan. Akan tetapi, tak jarang burung murai batu melakukan kawin di pertengahan tahun.
Perawatan anak murai
Anak murai harus dirawat dengan benar dan secara intensif karena fisik anak burung masih lemah dan labil. Penangkar membutuhkan inkubator untuk menjaga kondisi fisik anak burung untuk tetap stabil. Anak murai batu sudah bisa diberikan gelang kaki sebagai tanda kelahiran setelah berumur 12 hari.