Jurus Jitu Mengantisipasi Badai La Nina ala Kementan

Pertanianku — Kondisi iklim yang ekstrem menjadi salah satu tantangan bagi sektor pertanian. Pasalnya, kondisi iklim tersebut dapat memengaruhi keberhasilan panen secara langsung. Kementerian Pertanian (Kementan) harus mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi dampak badai La Nina yang mulai menerjang sebagian wilayah di Indonesia.

badai la nina
foto: pixabay

Ada tujuh stimulus kebijakan yang sudah diambil oleh Kementan untuk mitigasi La Nina. Salah satunya adalah melakukan mapping di seluruh wilayah yang rawan terkena banjir. Daerah tersebut akan mendapatkan perhatian khusus agar dampak badai La Nina tidak terlalu parah.

“Kemudian kami mengaplikasikan early warning system dan memantau semua informasi yang ada di BMKG. Kita juga membentuk gerakan brigade banjir (satgas OPT-DPI), brigade tanam, dan brigade panen,” papar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Kementan juga akan melakukan pompanisasi in-out dari sawah dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier atau kuarter. Langkah ini dilakukan utnuk mengantisipasi jika sawah dan tanaman komoditas terendam oleh air.

Kementan juga mengimbau kepada petani untuk menggunakan benih yang tahan terhadap genangan seperti Inpari 1 hingga 10, Inpari 29, Inpari 30, Ciherang Sub 1, Inpari 42 Aggritan, dan varietas unggul lokal lainnya.

Mentan Syahrul juga mengimbau kepada petani untuk melakukan klaim usaha tani bagi petani yang sudah mendaftar dan bantuan benih gratis. Perbaikan cara pascapanen juga sangat penting untuk menunjang keamanan sektor pertanian selama badai masih berlangsung.

“Yang paling penting lakukan klaim asuransi usaha tani padi bagi yang sudah mendaftar dan bantuan benih gratis bagi yang puso. Dan terakhir, perbaiki cara pascapanen dengan menggunakan dryer atau pengering dan RMU,” jelas Mentan.

Seluruh langkah yang diambil oleh Kementan sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang mengingatkan kepada seluruh jajaran instansi agar sigap mengantisipasi dampak badai La Nina.

Badai La Nina terjadi disertai dengan curah hujan yang tinggi sehingga sangat berdampak ke sektor petanian, perikanan, perhubungan, dan lingkungan hidup. Selama enam dasarian terakhir, kondisi suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah dan Timur mengalami penurunan.