Pertanianku — Salah satu hambatan ketika berkebun cabai adalah serangan hama cabai yang kerap merusak tanaman. Hama cabai yang sering meresahkan ialah beberapa jenis kutu kecil dan hama perusak daun. Berikut ini trik jitu mengendalikan hama cabai secara organik.
Thrips
Thrips palmi atau Thrips tabaci dapat dikendalikan dengan melakukan pergiliran lahan, pemasangan perangkap kuning yang dapat dibuat sendiri dari kertas kuning yang dibaluri lem tikus, dan memberikan pestisida organik yang terbuat dari bawang putih.
Pestisida organik bawang putih dapat ditambahkan dengan bawang bombai, cabai giling, dan air sedikit, kemudian diamkan selama satu jam. Setelah itu, tambahkan satu sendok makan deterjen, lalu aduk dan tutup. Simpan pestisida selama satu minggu. Bila ingin digunakan, tambahkan air secukupnya.
Kutu daun
Kutu daun menyerang tanaman cabai dengan cara mengisap cairan di bagian daun. Kutu juga berperan sebagai vektor penyakit bagi inangnya. Kutu daun sering menyerang tanaman cabai pada awal musim kemarau saat udara sedang kering dan suhu tinggi.
Kutu daun dapat dikendalikan dengan memberikan pestisida organik. Pemberiannya harus mengikuti siklus hidup hama. Pestisida dapat bekerja maksimal apabila diberikan setiap tujuh hari sekali hingga kutu daun menghilang. Pestisida organik yang digunakan dapat terbuat dari bawang putih.
Tungau merah
Tungau merah akan mengisap cairan di dalam tanah sehingga menyebabkan daun, pucuk, dan tunas muda menjadi rusak, tumbuh tidak normal, dan berubah warna. Tungau merah biasanya menyerang tanaman ketika kondisi kelembapan sedang tinggi, yakni sekitar 70—80 persen. Tungau merah dapat diatasi dengan pestisida organik bawang putih.
Ulat
Ulat sering menyerang tanaman cabai pada musim kemarau dan merusak tunas, daun, serta buah. Ulat dapat diatasi dengan pestisida organik yang terbuat dari tanaman kunir atau abu kayu.
Lalat buah
Lalat buah dapat menyebabkan buah berwarna kehitaman dan mengeras. Lalat buah dapat dikendalikan dengan pengontrolan secara rutin dan penggunaan perangkap lalat buah yang terbuat dari botol air mineral. Sebagai penarik perhatian, isi botol dengan campuran ramuan kulit jeruk atau daging mentimun, 100 cc urine, dan 500 cc air. Gantungkan perangkap tersebut di dekat pohon untuk menjebak lalat buah.