Pertanianku — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai menerapkan skema penanganan sampah laut melalui Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL). Dalam skema tersebut, KKP menggerakkan 1.721 nelayan yang berada di 14 lokasi untuk membersihkan laut. Para nelayan tersebut akan mendapatkan kompensasi dari sampah plastik yang dikumpulkan sepanjang Oktober.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan, skema Gernas BCL merupakan aksi nyata untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di wilayah pesisir. Esensi gernas BCL adalah meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan sampah di pesisir agar tidak bocor ke laut.
Selain itu, skema ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah melalui penerapan ekonomi sirkular menuju implementasi ekonomi biru.
“Tingkat awal yang paling sederhana yang kita lakukan adalah memberikan penyadaran yang komprehensif kepada semua pihak khususnya masyarakat yang berkecimpung di lautan. Mereka dihimbau untuk tidak membuang sampah di laut. Kemudian ada satu program, yaitu dalam satu musim penangkapan ada satu bulan yang kita minta untuk mengambil sampah di laut,” ungkap Sakti Wahyu Trenggono seperti dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sakti mengakui pengentasan sampah laut tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, KKP menggagas Gernas BCL wujud program kolaborasi multipihak sebagai solusi persoalan sampah untuk menjaga laut Indonesia. Selanjutnya, sampah-sampah yang sudah dikumpulkan dari laut dapat diolah menjadi produk berdaya guna dan bernilai ekonomi.
Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Victor Gustaf Manoppo, mengungkapkan, Gernas BCL berlangsung sepanjang Oktober 2022. Gerakan ini dilakukan di Banda Aceh, Medan, Padang, Tanjung Pinang, Serang, Cilacap, Cirebon, Bali, Kubu Raya, Balikpapan, Manado, Kendari, Sorong, dan Merauke.
Seluruh nelayan yang ikut dapat Gernas BCL telah terdaftar sebagai anggota Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka). Para anggota telah dibekali dengan edukasi mengenai teknis pengumpulan, pemilahan, dan pembersihan sampah plastik di laut agar bernilai ekonomi. Sebelumnya, KKP telah melaksanakan Gernas BCL dari awal 2022 dan total sampah yang sudah dikumpulkan sebanyak 23,7 ton.
“Dari prediksi dan benchmark yang dilakukan di Banyuwangi, satu nelayan itu paling tidak bisa mengumpulkan sebanyak 4 kg sampah, kemudian kita kalikan sehingga didapat angka 1 miliar 30 juta di satu bulan ini kita bisa berikan kompensasi kepada 1.721 nelayan tadi,” ungkap Victor.