Jurus Mengurangi Kontaminasi Aflatoksin pada Jagung

Pertanianku Aflatoksin yang tinggi pada jagung dapat menurunkan harga jual jagung. Oleh karena itu, petani perlu menangani jagung yang sudah dipanen dengan benar agar terhindar dari pencemaran aflatoksin. Kondisi tersebut disebabkan oleh jamur Aspergillus, Panicillium, Mucor, dan Rhizpus. Jamur Aspergillus menjadi penyebab utama yang melepaskan zat beracun ke dalam makanan, salah satunya aflatoksin.

aflatoksiin
foto: pixabay

Ada beberapa cara untuk menurunkan kadar aflatoksin pada biji jagung, yakni melalui pengendalian lingkungan tempat tumbuh, penggunaan zat kimia, dan penggunaan faktor resisten alami. Pengendalian dapat dilakukan ketika tanaman berada di lahan dan saat tanaman sudah dipanen.

Pengendalian lingkungan tempat tumbuh

Pengendalian pada lingkungan tempat tumbuh dapat diatasi dengan menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap serangan jamur dan menghindari penggunaan varietas yang berklobot terbuka karena jamur dapat berkembang pada biji jagung ketika hujan turun menjelang panen.

Pengendalian pada lingkungan tumbuh juga dilakukan dengan menggunakan jarak tanam yang tepat agar tingkat kepadatan dan tingkat kelembapan tidak berlebihan. Tanaman di area pertanaman dirawat secara hati-hati untuk meminimalisir luka pada tanaman. Hal ini karena luka bisa menjadi tempat jamur berkembang.

Penanganan pascapanen

Jagung yang sudah dipanen harus dikeringkan secepatnya untuk menghindari jagung dari kontaminasi A. falvus. Pengeringan yang ditunda selama dua hari dapat meningkatkan risiko terkontaminasi aflatoksin dari 14 menjadi 94. Pengeringan tersebut sangat berguna untuk menurunkan kadar air biji hingga ke level aman sekitar 13 persen. Dengan begitu, jagung yang sudah dipanen bisa disimpan lebih lama.

Setelah dikeringkan, jagung harus disimpan dengan cara yang benar untuk menghindari mikrobia. Jagung dengan kadar air 10—14 persen sangat dianjurkan disimpan di tempat dengan kelembapan di bawah 80 persen atau bahkan jika bisa di tempat bersuhu dingin sekaligus.

Jangan simpan biji jagung yang sudah terluka serta terserang hama dan serangga. Biji yang sudah terserang serangga akan mudah ditumbuhi oleh jamur. Rata-rata jagung yang sudah terserang hama dapat mengandung aflatoksin hinga sebesar 90 persen.

Kadar aflatoksin juga bisa diturunkan dengan menurunkan O2 atau menambahkan CO2. Pengaturan kadar O2 dan CO2 yang benar dapat mengurangi pertumbuhan jamur.