Kabupaten Majalengka Panen Raya Padi Varietas Inpari

Pertanianku — Diprediksikan Maret hingga April merupakan waktunya panen raya komoditas padi yang akan berlangsung hampir serentak di seluruh kabupaten di Indonesia. Pemerintah harus bisa memastikan harga komoditas dari panen raya ini layak diterima oleh para petani untuk menjaga kesejahteraan petani. Pada 24 Maret 2020, Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat, menggelar panen raya padi varietas Inpari.

panen raya
foto: pertanianku

Panen tersebut meliputi lebih dari 10.000 hektare hamparan lahan sawah padi yang berlokasi di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Pada kawasan tersebut para petani menggunakan varietas Inpari 32 dan Inpari 33 dengan tingkat produktivitas mencapai 6,5—7,2 ton/hektare gabah kering panen.

Varietas yang digunakan para petani di Majalengka memang merupakan varietas dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibanding varietas yang sebelumnya digunakan. Ini karena kedua varietas tersebut memang sudah menjadi primadona.

Dilansir dari litbang.petanian.go.id,  Rofi Afrioanto, salah seorang petani dari Kertajati Majalengka, mengatakan bahwa mayoritas petani di Majalengka memang menyukai varietas Inpari 32 dan Inpari 33 karena memiliki produktivitas yang tinggi sehingga dapat menguntungkan para petani.

“Inpari 32 dan Inpari 33 paling banyak ditanam pada musim kali ini. Mereka merasakan langsung adanya kenaikan produktivitas dibandingkan dengan varietas lainya yang pernah ditanam pada musim-musim sebelumnya,” ujar Rofi.

Namun, para petani masih menggunakan cara panen tradisional atau biasa disebut digebot untuk merontokkan gabah. Teknik panen tersebut membutuhkan tenaga kerja yang banyak serta memakan waktu. Hal ini lantaran hanya beberapa petani yang bisa menggunakan thresher.

Para petani sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa mesin combine harvester untuk digunakan saat panen padi, agar biaya panen lebih terjangkau serta dapat dilakukan dalam waktu yang cepat. Periode panen ini akan terus berlangsung selama 10 hari kedepan hingga tiba pada masa puncak panen raya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Jufry menjelaskan bahwa memang varietas Inpari dibuat agar disukai oleh para petani dan konsumen. Selain produktivitas yang tinggi, varietas tersebut dapat menghasilkan nasi yang pulen dan disukai oleh masyarakat luar.