Kabupaten Pasaman, Sentra Ikan Konsumsi Air Tawar di Sumatera

Pertanianku Kabupaten Pasaman memiliki sektor perikanan yang telah menjadi sektor andalan. Luas areal perikanan pada 2019 di daerah tersebut mencapai 4.332 hektare dengan jumlah produksi yang mencapai 53.540,26 ton. Kondisi tersebut menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai wilayah dengan subsektor perikanan budidaya terbesar di Sumatera Barat.

kabupaten pasaman
foto: Pertanianku

Melihat potensi yang begitu besar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) berkeinginan untuk menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai sentra produksi ikan mas unggul di Pulau Sumatera.

“Kami berharap, Pasaman akan menjadi sentra produksi ikan mas ke depan, tidak hanya di Sumatera Barat, melainkan di Pulau Sumatera. Sama halnya dengan Subang di Jawa Barat,” tutur Kepala BRPI (Balai Riset Pemuliaan Ikan) Joni Haryadi seperti dikutip dari laman kkp.go.id.

Pasaman saat ini telah menjadi salah satu sentra budidaya ikan mas di wilayah Sumatera dan telah menjadi mitra BRPI untuk mengembangkan ikan mas hibrida unggul.

Ikan mas hibrida unggul yang tengah dikembangkan memiliki keunggulan, seperti tahan terhadap virus koi herpes dan pertumbuhannya relatif cepat. Pemeliharaan dari benih berukuran 10 gram per ekor hingga mencapai ukuran tubuh dengan rata-rata 200—300 gram per ekor dapat dilakukan selama 3 bulan.

“Sebagian benih tersebut bahkan tumbuh hingga mencapai ukuran 400—500 gram per ekor. Pertumbuhan ini cukup cepat dibandingkan beberapa jenis ikan mas lokal yang biasa dibudidayakan di kolam air deras oleh masyarakat,” papar Joni.

Pemerintah Kabupaten Pasaman melalui Kepala Dinas Perikanan, M. Dwi Richie menyambut baik kerja sama tersebut. Pihaknya berharap ikan mas hibrida tersebut dapat diberi nama yang terkait dengan Pasaman.

“Berdasarkan kesepakatan sementara, ikan mas hibrida ini akan diusulkan dengan nama ikan mas Permata Pasaman (Perkawinan Majalaya dan Sutisna untuk Pasaman). Keberhasilan kerja sama riset dan pengembangan ikan mas hibrida unggul ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha budidaya ikan mas di wilayah Pasaman dan sekitarnya. Selanjutnya, ikan mas unggul tersebut juga diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman yang pelaksanaannya selalu melibatkan BRPI sebagai mitra kerja samanya,” jelas Richie.

Tak hanya ikan hibrida yang dikembangkan di kawasan tersebut, tetapi juga beberapa komoditas ikan air tawar unggulan lainnya juga ikut dikembangkan seperti ikan nila srikandi, gurami, lele mutiara, ikan patin perkasa, dan udang galah.