Pertanianku — Sejumlah 700 ekor sapi indukan di Lokasi Penelitian (Lolit) sapi potong di Kabupaten Pasuruan ternyata berhasil bertambah menjadi 1.000 ekor sapi setelah dilakukan tindakan inseminasi buatan (IB). Melihat hasil yang memuaskan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkeinginan menjadikan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sebagai sentra percontohan produksi sapi.
Menteri Pertanian berharap agar teknik yang digunakan di Lolit Kabupaten Pasuruan dapat diterapkan pada daerah lain yang sama-sama memliki potensi serupa.
“Prospeknya cukup bagus. Oleh karena itu, saya uji coba di Kabupaten Pasuruan dan dijadikan percontohan,” ujar Syahrul Yasin Limpo saat berada di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur seperti dikutip dari laman Kemeterian Pertanian Republik Indonesia.
Lolit sapi yang berada di Grati, Pasuruan, merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dibawahi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. Lolit Pasuruan telah memiliki tugas untuk menghasilkan inovasi dalam produksi bibit sapi potong lokal yang unggul. Lolit sapi Pasuruan juga memiliki riset yang masih terus berjalan untuk pengembangan sapi Belgian Blue (BB) dan sapi beranak kembar.
Penelitian inovasi pada sapi BB dilakukan dengan menggunakan teknologi embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) dengan indukan sapi PO. Penelitian ini sudah berjalan sejak 2018. Lolit Sapi Pasuruan juga memiliki peran untuk berkontribusi terhadap program Upsus Siwab melalui inovasi tekologi kit untuk diagnosis kebuntingan dini dan suplementasi pakan yang berupa NUT-MB plus.
Teknologi kit diagnosis kebuntingan dini cukup mudah untuk diaplikasi di lapangan dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak di lapangan. Teknologi ini mampu mendekteksi kebuntingan pada sapi lebih dini pada umur kebuntingan 15 hari dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi, yaitu 85—90 persen.
Saat ini Lolit Sapi Pasuruan sudah memiliki sapi sebanyak 1.000 ekor. Jenis sapi yang berada pada Lolit adalah peranakan ongole (PO) sebanyak 550 ekor sapi, sapi madura sebanyak 250 ekor, dan sapi bali sebanyak 200 ekor.
Menteri Pertanian berharap pola pengembangan sapi yang telah diterapkan di Lolit Sapi di Pasuruan mampu dicontoh dan diterapkan di daerah lain. Pengembangan ini dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk pemenuhan swasembada daging nasional.