Kambing Samosir, Kambing Lokal yang Erat dengan Ritual

Pertanianku — Beragam jenis kambing diternakkan oleh peternak untuk memperoleh hasil maksimal. Namun, ada salah satu jenis kambing lokal yang ternyata belum banyak diketahui. Kambing samosir dari tanah Batak ini merupakan kambing lokal yang erat dengan ritual dan potensinya belum dikembangkan secara optimal.

Kambing samosir
Foto: instagram peternakan_kandang.kambing

Kambing samosir memiliki kemiripan genetik dengan kambing lokal Indonesia lainnya. Kambing panorusan samosir ini dekat secara kekeluargaan dengan kambing marica, kambing benggala, kambing jawarandu, kambing kacang, dan kambing muara. Kedekatan ini secara genetik berurutan.

Di daerah asalnya sendiri, kambing samosir memiliki peran krusial dalam berbagai acara adat. Mulai dari pernikahan, pembangunan rumah, pembangunan makam atau tugu, pengobatan, hingga ritual tolak bala banyak menggunakan kambing samosir.

Biasanya, kambing yang digunakan untuk upacara adat adalah kambing jantan dengan warna putih. Seluruh tubuh kambing ini harus putih mulai dari kepala, tubuh, kaki, tanduk, hingga kuku. Oleh karena itu, kambing samosir jantan lebih mahal daripada kambing samosir betina.

Ciri khas kambing samosir atau kambing panorusan samosir ini adalah bulunya yang berwarna putih dengan kombinasi belang hitam putih. Tanduk kambing ini tumbuh ke atas, berwarna kecokelatan, dan bentuk kepalanya kecil serta ramping dengan profil tirus.

Ciri lain dari kambing samosir adalah telinganya yang berbentuk sedang tipe tegak dan mengarah ke samping. Bagian janggut tumbuh dengan baik dan menjadi ciri kambing jantan, sedangkan kambing betina tidak memiliki janggut yang lebat.

Punggung kambing samosir berbentuk lurus dan agak melengkung. Semakin ke belakang, bagian pinggul akan semakin tinggi. Kambing samosir juga memiliki bulu pendek halus dan lembut dengan bentuk ekor pendek, kecil, dan tegak.

Berat badan rata-rata kambing samosir jantan mencapai 28 kilogram, sedangkan kambing samosir betina 21 kilogram. Angka kelahirannya berkisar 1—2 kambing per tahun. Jarak reproduksinya 283 hari dan produktivitas indukan kambing samosir 13 kilogram per ekor per tahun.

Bila Anda ingin beternak kambing samosir, sebaiknya pilih lahan peternakan yang terletak di daratan tinggi dengan kontur perbukitan dan bebatuan. Sebab, kambing ini akan lebih optimal dibudidayakan pada lahan tersebut.