Pertanianku — Kondisi tidak normal yang ditemukan pada hewan ternak bisa menjadi salah satu tanda dari serangan penyakit. Itu sebabnya monitoring perlu dilakukan setiap hari untuk mengamati perkembangan ternak dari hari ke hari. Salah satu kondisi tidak normal yang mungkin bisa ditemui adalah kambing yang semakin hari semakin kurus. Ternyata, ini termasuk gejala penyakit kambing yang bernama helminthiasis.
Melansir dari litbang.pertanian.go.id, helminthiasis merupakan penyakit yang menyerang kambing dan disebabkan oleh parasit cacing nematoda, cestode, dan trematoda. Cacing parasit tersebut biasanya berada di usus, paru-paru, hati, dan lainnya. Selain tubuhnya yang semakin kurus, kambing yang terjangkit helminthiasis juga memiliki bulu yang berdiri dan kusam. Nafsu makan ternak terlihat menurun.
Peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, drh. Lu’ulul Amna, M. Biomed., menyebutkan, kambing yang terserang parasit cacing terlihat pucat dan kotorannya lembek hingga diare.
Lu’ulul menjelaskan, serangan parasit ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kebiasaan ternak merumput atau makan rumput di padang penggembalaan yang tercemar cacing Helminthiasis. Selain itu, faktor umur juga bisa memengaruhi serangan parasit. Kambing yang masih muda lebih rentan diserang parasit cacing ini dibanding ternak yang sudah tua.
Kambing yang sedag diserang penyakit helminthiasis dapat ditangani atau diobati dengan pemberian albendazole, kalbazen, atau ivermectin. Pemberian obat tersebut perlu diulang setiap tiga bulan sekali untuk mendapatkan pengobatan yang optimal. Ternak kambing juga perlu diberikan obat cacing secara rutin setiap 3–4 bulan sekali.
Parasit ini perlu ditangani secepat mungkin untuk menghindari kerugian yang cukup besar. Pasalnya, serangan cacing bisa membuat ternak lebih rentan terkena penyakit, mengalami penurunan berat badan secara drastis, serta membuat penampilan kambing menjadi jelek (badan kurus, bulu berdiri, dan perut buncit).
Serangan parasit cacing juga bisa menyebabkan penurunan produksi dan kualitas daging serta susu kambing. Serangan ini bisa mengakibatkan waktu pemeliharaan menjadi lebih lama untuk mencapai berat tertentu sehingga menyebabkan inefisiensi dari segi biaya dan tenaga kerja.