Kampung Budidaya Ikan Patin Cisilad, Kampung Perikanan Berbasis Kearifan Lokal

Pertanianku — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) sedang mengembangkan Kampung Budidaya Ikan Patin Cisilad di Kabupaten Lebak, Banten. Pengembangan ini sebagai bentuk implementasi dari program KKP yang berupa pembangunan kampung perikanan budidaya air tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.

kampung budidaya ikan patin
foto: pertanianku

“Lokasi kampung perikanan budidaya yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 64 Tahun 2021 berjumlah 6 lokasi dan pada tahun 2022 juga rencana lokasi kampung perikanan budidaya berada di 100 Kabupaten/Kota dengan total keseluruhan berjumlah 130 lokasi. Salah satu kabupaten yang masuk radar nantinya sebagai kampung perikanan budidaya adalah Kabupaten Lebak,” terang Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb. Haeru Rahayu, seperti dilansir dari laman kkp.go.id.

Tb. Haeru melanjutkan, Kabupaten Lebak berpotensi menjadi wilayah pengembangan budidaya karena lahan luas dan sumber air melimpah. Selain itu, di kawasan ini sudah memiliki transportasi jalan tol, pelabuhan dan bandar udara cukup mudah diakses, serta tenaga kerja di kawasan ini masih tersedia.

“Kondisi geografis maupun alamnya sudah memadai, tinggal pengembangannya. Dan untuk mengembangkan itu perlu melibatkan berbagai stakeholders serta bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga lainnya seperti Kemenkomarves, Kemenkop UKM, Kemenperin, dan Kemendag untuk mengawal program ini. Di samping itu, untuk dukungan permodalan kami seperti BLU LPMUKP, perbankan sangat diperlukan. Dan tidak lupa juga dukungan dari daerah, yaitu Pemerintah Daerah, baik dari Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak juga menentukan suksesnya Kampung Perikanan Budidaya Ikan Patin Cisilad,” papar Tb. Haeru.

Sebelumnya, budidaya di kawasan ini hanya mempekerjakan hanya 20 orang karyawan. Pengembangan kampung budidaya ikan patin ini akan membutuhkan pekerja sebanyak 1.200 orang. Para pekerja tersebut akan dibutuhkan untuk produksi benih dan pakan, pembesaran, pabrik es dan cold storage/processing, serta bidang manajemen dan pendampingan. Dengan demikian, kampung budidaya ini akan menjadi sentra baru yang dapat memberikan multiplier effect kepada semua pihak.

Kepala BPBAT Sungai Gelam, Boyun Handoyo, mengatakan, pihaknya sudah menyediakan induk ikan patin Pustina sebanyak 515 ekor kepada Pokdakan Cilimus Sejahtera. Induk tersebut diharapkan dapat menudukung target produksi 30 ton per hari.

Tak hanya memberikan induk ikan patin Pustina, BPBAT Sungai Gelam juga memberikan pendampingan teknis untuk teknologi pematangan gonad, pemilihan induk, penyuntikan, dan penetasan sistem corong.