Pertanianku – Delima merupakan salah satu sumber antioksidan dan antiperadangan yang manfaatnya sering disandingkan dengan teh hijau. Buah berwarna merah muda segar ini mungkin lebih terkenal sebagai pelengkap rujak acara tujuh bulanan ibu hamil. Padahal, seharusnya buah ini rutin kita konsumsi.
Penelitian mengenai kandungan gizi delima memang tak sebanyak buah-buahan lain. Salah satu zat aktif yang diketahui ada dalam delima adalah polifenol, seperti elagitanin yang bermanfaat untuk menghambat aktivasi jalur peradangan. Ada juga antosianin yang memberikan warna merah pada buah ini sekaligus menjadi antioksidan. Jika kita sering mengonsumsi buah kaya antioksidan seperti ini, risiko terkena penyakit jantung dan kanker bisa ditekan.
Penelitian yang dilakukan pada 2008 lalu menyimpulkan, jus delima memiliki aktivitas antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi daripada red wine, jus anggur, blueberi, jus apel, dan jus jeruk. Bahkan, jika ekstrak biji delima dibuat jus kapasitas antioksidannya tiga kali lebih banyak daripada teh hijau.
Sebuah studi menunjukkan, seseorang yang rutin minum jus delima setiap hari risikonya terkena penyakit jantung lebih rendah. Hal ini karena jus delima akan menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik.