Kandungan dan Manfaat Jahe

Pertanianku – Rimpang jahe merupakan rempah-rempah yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Hal itu karena banyaknya permintaan konsumen baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun sebagai bahan baku perusahaan jamu dan makanan. Bahkan, kini banyak yang hanya membutuhkan minyak asiri jahe untuk berbagai keperluan.

Masalah yang Muncul dari Jahe

  1. Sebagai produk jamu

Jahe yang termasuk ke dalam kelompok tanaman rimpang-rimpangan (Zingiberaceae) memiliki potensi sangat besar untuk digunakan hampir pada semua produk obat tradisional (jamu). Banyaknya klaim bahwa jahe berpengaruh dalam penyembuhan beberapa penyakit membuat jahe banyak diolah sebagai jamu. Jahe yang diolah menjadi jamu dipercaya dapat menjadi penyembuh berbagai penyakit di masyarakat modern (degeneratif, penurunan imunitas, dan penurunan vitalitas).

  1. Kandungan jahe

Rimpang jahe memiliki kandungan vitamin A, B, C, lemak, protein, pati, dammar, asam organik, oleoresin (gingerin), dan minyak terbang (zingeron, zingerol, zingeberol, zingiberin, borneol, sineol, dan feladren). Selain itu, rimpang jahe juga mengandung minyak asiri dan oleoresin. Oleoresin merupakan campuran resin dan minyak asiri yang diperoleh dari pelarut organik. Berdasarkan kandungan minyak asirinya, jahe merah yang kadarnya paling tinggi, lalu disusul oleh jahe putih kecil dan jahe gajah. Meskipun demikian, jahe gajah lebih dikenal daripada jahe merah. Hal itu karena jahe gajah banyak digunakan sebagai bumbu dapur, rempahrempah, dan bahan obat-obatan.

  1. Manfaat jahe

Beberapa manfaat jahe di antaranya adalah untuk keperluan pembuatan obat-obatan, khususnya obat herbal seperti obat masuk angin dan sakit perut. Hal itu terbukti ampuh karena jahe memiliki efek farmakologis yang berkhasiat sebagai obat dan mampu memperkuat khasiat obat yang dicampurkannya.

Manfaat lain dari jahe adalah sebagai bahan pembuatan kue, diolah menjadi bubuk, minuman, serta permen. Di samping itu, rimpang jahe juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak asiri, kosmetik, serta simplisia (bahan alamiah obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali pengeringan).

  1. Paparan produk

Jahe dapat diolah menjadi beberapa produk. Produk tersebut sudah ada yang beredar di pasaran, tetapi ada juga yang hanya produksi lokal atau terbatas di beberapa kalangan. Hingga saat ini, produk jahe yang terpapar dalam perdagangan sebagai produk setengah jadi (simplisia, pati, minyak, ekstrak), produk industri (makanan/minuman, kosmetika, farmasi, dan produk jadi (sirup, instan, bedak, tablet dan kapsul).

 

Sumber: Buku Jahe